Putraindonews.com – Ambon | Gubernur Maluku Murad Ismail mengungkapkan bahwa Festival Victoria dan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang digelar di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX dan Kantor Bahasa Maluku sebagai upaya melestarikan budaya dan bahasa di Maluku.
“Kegiatan festival bersama yang dilaksanakan dua instansi memiliki nilai yang sangat penting dalam upaya melestarikan budaya dan bahasa bagi generasi muda di Provinsi Maluku,” kata Gubernur Maluku dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Setda Maluku, Pieterson Rangkoratat, di Ambon, Sabtu (25/11/23).
Ia mengatakan, Maluku memiliki budaya dan bahasa yang cukup banyak, tetapi dalam kenyataan tidak berbanding lurus dengan situasi di masyarakat.
Saat ini budaya dan bahasa ada dalam kondisi darurat karena sebagian besar telah terancam punah karena tidak terpelihara dengan baik, terutama keberagaman bahasa daerah Maluku.
“Kami memberikan apresiasi kepada kantor bahasa dan BPK wilayah XX Maluku, yang terus memberikan perhatikan akan pelestarian budaya dan bahasa, sebagai warisan budaya lokal yang memiliki peranan penting sebagai instrumen komunikasi, juga identitas suatu daerah, ” Ujarnya.
Saat ini, katanya, arus globalisasi mendorong masuknya budaya asing, sehingga menjadi tantangan bagi generasi muda untuk melestarikan bahasa daerah ” Katanya.
Kepala BPK Wilayah XX Maluku, Dodi Wiranto menyatakan, tujuan pelaksanaan Festival Victoria 2023 adalah mendorong perdamaian antar umat beragama di Provinsi Maluku, khususnya di Kota Ambon melalui rekonsiliasi damai.
Mensinergikan pemangku kepentingan kebudayaan di Kota Ambon guna mendukung Ambon sebagai Kota Berbasis Musik oleh UNESCO melalui pentas musik, juga mendukung ketahanan pangan, baik pangan tradisional maupun pangan kontemporer. Red/RP