Putraindonews.com, Jakarta – Gejala Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya-Nanya) memang sempat ramai dibicarakan di kalangan pengusaha ritel.
Fenomena tersebut muncul diduga disebabkan oleh daya beli dan daya konsumsi masyarakat yang semakin menurun.
Namun, para pelaku usaha percaya situasi itu kini mulai membaik. Mereka bahkan memprediksi bakal muncul gejala baru, yakni Robeli (Rombongan Benar Beli).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani mengungkapkan bahwa gejala Rojali-Rohana tidak terlepas dari isu lemahnya permintaan dan daya beli masyarakat.
“Kalau kita kaitkan dengan permintaan (demand), rojali dan rohana itu konsepnya lebih ke daya beli. Di ritel sendiri, mereka merasakan, pelaku-pelaku ritel kami, bahwa adanya penurunan demand itu terasa sekali, makannya ada orang yang lebih banyak jalan-jalan,” ujar Shinta dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (29/7).
Kendati begitu, pihaknya mengatakan keberadaan kelompok ini tetap lebih baik daripada kondisi pusat perbelanjaan yang benar-benar kosong. Menurutnya, kondisi seperti ini membutuhkan dorongan dari pemerintah untuk menumbuhkan kembali daya beli masyarakat.
“Kami pikir konsep itu (adanya Rojali-Rohana yang memenuhi pusat perbelanjaan) lebih baik, dibandingkan (pusat perbelanjaan) kosong sama sekali,” ujarnya.
“Nah sekarang bagaimana pemerintah bisa membantu boost untuk insentif daya beli dan demand ini. Ini yang mungkin dibantu dengan diskon-diskon dan lain-lain, apakah ini bisa bantu, kita mesti lihat. Kita tidak akan putus asa dengan mencoba berbagai upaya agar bisa ada peningkatan daripada demand yang ada,” tandas Shinta. Red/ HS