Putraindonews.com, Jakarta – Fenomena langka kini terjadi di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Jumat (31/10) sore di mana muncul peristiwa hujan es.
Terkait itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II menjelaskan bahwa fenomena hujan es kali ini terjadi akibat adanya pengaruh nilai dipole mode indeks negatif yang memicu peningkatan curah hujan di wilayah barat Indonesia, termasuk Banten.
“Saat ini sebagian besar wilayah Banten sudah memasuki musim hujan, meliputi Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang. Kondisi atmosfer yang labil dan kelembapan udara yang tinggi menjadi pemicu terbentuknya awan-awan konvektif penyebab hujan es,” kata Kepala BMKG Wilayah II, Hartanto.
BMKG juga mencatat bahwa dalam beberapa hari terakhir, wilayah Banten mengalami intensitas hujan yang meningkat tajam, disertai petir dan angin kencang di beberapa lokasi. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal November mendatang.
BMKG meminta kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir, terutama pada siang hingga sore hari.
“Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi genangan, pohon tumbang, dan kerusakan ringan yang mungkin terjadi akibat hujan deras dan angin kencang,” tandas Hartanto.
Fenomena hujan es di Tangerang ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada awal Oktober lalu, peristiwa serupa juga sempat melanda wilayah Tangerang Selatan, menandakan aktivitas cuaca ekstrem yang cukup dinamis di kawasan Banten bagian utara dan tengah. Red/HS