Putraindonews.com – Jakarta | Ikatan Media Online (IMO) Merayakan Ulang Tahun ke-6 dan menggelar seminar nasional mengangkat tema “Elektabilitas Dalam Pusaran Media” di sebuah Hotel kawasan Jakarta Pusat Sabtu (11/11/23).
Seminar ini menjadi panggung bagi para profesional dibidang media, pemilik media dan narasumber untuk menggali perkembangan media dan dampaknya terhadap elektabilitas para capres dan cawapres menjelang pemilu 2024.
Dalam sambutannya Ketua Umum Persatuan Advokad Indonesia (PERADIN) Prof.Dr.Firman Wijaya,SH.MH menjelaskan tentang pentingnya tulisan wartawan yang bisa menembus batas negara. Tulisan bisa menjadi paradigma yang menembus batas regulasi. Wahana komunikasi kompetitor dari media sekarang semakin canggih.Di dalam jurnalistik tulisan bisa mengangkat ataupun menurunkan elektabilitas calon pemimpin. Lembaga survei juga punya peranan yang strategis di media karena bisa mempengaruhi popularitas, elektabilitas serta keterpilihan . Kemampuan media memproduksi opini mendorong seorang calon pemimpin untuk dicitrakan dan dipilih.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua IMO Indonesia Yakub F. Ismail yang menyoroti kontribusi para praktisi media dalam memberikan edukasi pada publik.” Industri media sebaiknya bisa dijalankan agar jadi maslahat bagi masyarakat dan kita semua. Tidak keluar dari regulasi yang ada, dalam hal ini UU No.40 dan tentunya tetap di pantau oleh Dewan Pers dan Menkominfo”.
“Semoga IMO menjadi organisasi yang memberi warna dan kontribusi dalam dinamika yang ada saat ini. Kita memasuki fase pemilu, media punya peran penting sebagai pilar demokrasi. Media sebagai sarana elektabilitas keterpilihan yang berkaitan dengan lembaga survei, sejauh mana dan apa saja yang dilakukan para capres dan cawapres,” imbuhnya.
Diskusi berlangsung menciptakan atmosfir yang dinamis, memberikan peluang bagi peserta terlibat dalam perbincangan yang bermakna. Yakub menekankan bahwa agenda seminar ini bertujuan untuk memotivasi dan memberikan nilai tambah para peserta tentang peran penting media dalam dinamika politik menjelang pemilu 2024.
Generasi Y -Z sekitar 53-54% yang akan ikut pemilu dan mereka kadang masih bingung pemilih capres dan cawapres. Peran media sangat dibutuhkan. Walaupun generasi YZ penggiat medsos namun propaganda di medsos tidak menyentuh mereka. Diperlukan program- program yang bermanfaat bagi generasi muda dan disebarluaskan di media agar generasi muda yang apatis terhadap pemilu dapat berperan serta memilih capres dan cawapres di pemilu 2024. Red/Lina
