Putraindonews.com, Jakarta – Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat memberikan pandangannya terkait serangan Amerika Serilat terhadap situs vital Iran.
Pihaknya pun memprediksi imbas dari agresi militer tersebut membuat Indonesia bisa mengalami dampak krisis dalam tiga hal sekaligus.
“Negara kita akan terkena imbas dalam tiga level: fiskal, moneter, dan sosial,” ungkap dia dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6).
Pertama, kata dia, akan terjadi lonjakan harga energi akan membuat APBN tertekan. Subsidi BBM, listrik, dan LPG akan meningkat tajam. Jika tidak diimbangi dengan penerimaan baru, defisit akan melebar.
“Kedua, inflasi akibat kenaikan harga impor energi dan pangan akan menggerus nilai tukar rupiah. Bank Indonesia kemungkinan akan dipaksa menaikkan suku bunga, memperlambat pertumbuhan dan memperberat dunia usaha,” unarnya.
Ketiga, adalah tekanan sosial dari kenaikan harga kebutuhan pokok akan memicu keresahan publik. Masyarakat kelas menengah ke bawah akan kembali menjadi korban dari konflik yang sama sekali bukan urusan mereka.
Menurut dia, Indonesia tidak boleh pasif. Pemerintah harus segera merumuskan respons diplomatik dan kebijakan ekonomi yang antisipatif. Ketergantungan pada minyak impor harus dikurangi, dan sumber energi alternatif harus digenjot.
“Tapi yang terpenting, Indonesia harus bersuara di fora internasional untuk menghentikan eskalasi konflik ini,” tandasnya. Red/HS