Putraindonews.com – Indonesia dipandang perlu melakukan pendekatan baru dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, yakni mendorong masalah kemanusiaan. Saat ini, Indonesia tidak perlu malu-malu lagi soal keberpihakannya kepada Palestina.
Pendapat ini disampaikan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana berbicara dalam Gelora Talks bertajuk ‘Dunia Dukung Palestina di PBB: Israel dan Amerika Meradang’, dikanal YouTube Gelora TV, dikutip Kamis (23/5/2024).
Hikmahanto menyampaikan ini karena masalah kemanusiaan yang kemudian membakar semangat mahasiswa-mahasiswa dan profesor-profesor di Amerika Serikat (AS) mau berdiri tegak, meskipun dia menghadapi berbagai tantangan dan ditangkap polisi dan lain sebagainya.
“Kita sudah tidak perlu malu-malu lagi soal keberpihakan kita kepada Palestina. Apalagi, Amerika dan Israel sudah tahu posisi kita yang tegas menyatakan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, karena Indonesia berpihak pada rakyat Palestina, berpihak pada kemanusiaan,” tegasnya.
Hikmahanto juga meminta supaya Indonesia harus terus membuat opini masalah kemanusiaan Palestina di Majelis Umum dan Dewan Keamanan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), seperti yang sudah dilakukan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Sehingga dengan opini tersebut, diharapkan akan tercipta generasi-generasi baru yang mempunyai kesadaran masalah Palestina dari sisi kemanusian.
“Tentunya dengan harapan mereka akan segera melakukan perubahan di lembaga tersebut (forum PBB), maupun di AS, Israel, Eropa, negara Islam dan belahan dunia lainnya. Jadi bukan mustahil, Indonesia akan memimpin 143 negara yang mendukung Palestina,” ujarnya.
Bahkan, Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman ini juga berharap nanti presiden terpilih Prabowo Subianto dipemerintahan selanjutnya, tidak sekedar mencari popularitas saja, tapi bisa membuat rakyat Palestina mendapatkan kembali tanahnya.
“Kita berharap pemerintahan Pak Prabowo nantinya bisa melakukan pendekatan yang kontributif lagi, bagi kemerdekaan Palestina,” tandas Hikmahanto. Red/HS