Putraindonews.com – Malang | Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mengatakan inflasi sebesar 0,24 persen yang terjadi di Kota Malang pada April 2024 didorong adanya kenaikan tarif angkutan udara pada periode tersebut.
“Angkutan udara ini memang yang membuat berbeda antara Kota Malang dengan kota lainnya, selain Surabaya di Jawa Timur,” kata Erny, Selasa (2/5).
Erny menjelaskan, kenaikan harga tarif angkutan udara tersebut memberikan andil paling tinggi terhadap inflasi Kota Malang sebesar 0,16 persen. Komoditas lain yang mendorong inflasi Kota Malang, adalah kenaikan harga daging ayam ras sebesar 5,94 persen.
Kemudian, ada kenaikan harga beras sebesar 1,72 persen dengan andil 0,05 persen terhadap inflasi, dan diikuti emas perhiasan yang naik 3,12 persen, biaya keamanan 9,14 persen, ayam hidup 9,65 persen, mobil 0,63 persen dan tomat 20,39 persen.
“Biaya keamanan di wilayah Kota Malang. Ini agak lama tidak naik, karena pandemi COVID-19. Jelang Idul Fitri ada yang kesepakatan untuk dinaikkan,” ujarnya.
Ia menilai, meskipun pada April 2023 merupakan bulan Ramadhan dan ada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, tingkat inflasi di Kota Malang yang tercatat sebesar 0,24 persen tersebut masih dalam taraf yang terkendali.
Salah satu faktor yang mempengaruhi terkendalinya inflasi tersebut adalah masa panen raya sejumlah komoditas penting selama periode Maret-April 2023. Panen raya sejumlah komoditas yang didukung dengan distribusi lancar, mampu meredam inflasi selama Ramadhan.
“Deflasi cabai, juga meredam tingkat inflasi pada April 2023,” katanya. Red/MTB