***
Putraindonews.com – Jakarta | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan badan pengawas pemilu (Bawaslu) agar aturan yang pemilu yang dibuat jelas dan tidak multitafsir.
Ketegasan Jokowi terkait aturan pemilu itu memang cukup beralasan menimbang pentingnya regulasi kepemiluan yang tidak ambigu.
“Apa sih, buat aturan itu yang gamblang, yang jelas, sehingga kalau memberi peringatan itu juga jelas ‘kamu salah karena ini’, jangan ditafsir yang aneh-aneh. Sehingga ngetoknya itu jelas, ini salah tok! udah” kata Jokowi dalam acara Konsolidasi Nasional Bawaslu, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (18/12).
Untuk itu, dirinya menekankan agar aturan yang ada dibuat lebih terperinci dan tidak salah tafsir.
“Harus membuat aturan yang rinci, jelas, dan efektif. Aturannya jangan banyak tafsir,” ucapnya.
Dikatakan, dengan aturan yang jelas dan tidak ambigu, maka akan membuat peserta pemilu mengerti di mana letak kesalahannya. Sehingga, jika ada pelanggaran, Bawaslu tidak sulit untuk menindak.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak terjebak dengan politik identitas, politisasi agama, apalagi politik SARA. Sebab ini bisa jadi peluang pihak lain untuk memecah-belah keutuhan negara sebagai sebuah bangsa.
Di samping itu, para aparat juga diingatkan untuk perlu bekerja cepat, responsif dan selalu bekerja dalam koridor hukum.
“Pegangannya memang koridor hukum, merespon dan menyelesaikan pengaduan dengan cepat, menindak rdan menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas,” tandasnya. Red/HS
***