Ingatkat KPU-Bawaslu, Presiden Jokowi ; Bikin Aturan Harus Jelas dan Tidak Multitafsir

***

.com – | Presiden () mengingatkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan badan pengawas (Bawaslu) agar aturan yang pemilu yang dibuat jelas dan tidak multitafsir.

Ketegasan Jokowi terkait aturan pemilu itu memang cukup beralasan menimbang pentingnya regulasi kepemiluan yang tidak ambigu.

“Apa sih, buat aturan itu yang gamblang, yang jelas, sehingga kalau memberi peringatan itu juga jelas ‘kamu salah karena ini’, jangan ditafsir yang aneh-aneh. Sehingga ngetoknya itu jelas, ini salah tok! udah” kata Jokowi dalam acara Konsolidasi Nasional Bawaslu, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (18/12).

BACA JUGA :   Targetkan Pertumbuhan 5,3%, Menko Perekonomian Beberkan Strategi Pemerintah Hadapi Tantangan Ekonomi 2020

Untuk itu, dirinya menekankan agar aturan yang ada dibuat lebih terperinci dan tidak salah tafsir.

“Harus membuat aturan yang rinci, jelas, dan efektif. Aturannya jangan banyak tafsir,” ucapnya.

Dikatakan, dengan aturan yang jelas dan tidak ambigu, maka akan membuat peserta pemilu mengerti di mana letak kesalahannya. Sehingga, jika ada pelanggaran, Bawaslu tidak sulit untuk menindak.

BACA JUGA :   BMKG Sebut Bibit Siklon 99S Berdampak pada Kenaikan Gelombang Laut di Perairan NTT

Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak terjebak dengan identitas, politisasi agama, apalagi politik SARA. Sebab ini bisa jadi peluang pihak lain untuk memecah-belah keutuhan negara sebagai sebuah bangsa.

Di samping itu, para aparat juga diingatkan untuk perlu bekerja cepat, responsif dan selalu bekerja dalam koridor .

“Pegangannya memang koridor hukum, merespon dan menyelesaikan pengaduan dengan cepat, menindak rdan menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas,” tandasnya. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!