Kakanwil Yuspahruddin Instruksikan Insan Pengayoman Jawa Tengah Segera Melaksanakan Vaksinasi Booster

***

Putraindonews.com – Semarang | “Setelah adanya perintah pusat untuk segera melaksanakan vaksinasi booster, kita melakukan hal serupa. Saya sudah menginstruksikan agar Kepala UPT jajaran Kemenkumham Jateng se-Jateng melaksanakan suntik vaksin booster,” kata Yuspahruddin saat dikonfirmasi wartawan, sebagaimana di lansir oleh Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah.

Tercatat divalidasi dalam media monitoring Humas Balai Harta Peninggalan Semarang. Kamis (20/1), Ketua Balai Harta Peninggalan Semarang, Hendra Andy Satya Gurning beserta jajarannya Siap Melaksanakan suntik vaksin booster.

Dia melajutkan, petugas Lapas dan Rutan se-Jateng yang pertama melakukan vaksin booster. Kemudian, disusul Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

BACA JUGA :   SUPPORT TUGAS SATGAS PAMTAS, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc Berikan Berbagai Bantuan

Kakanwil juga telah memerintahkan agar Kepala UPT segera berkoordinasi serta kolaborasi untuk melaksanakan booster bagi petugas dan WBP baik dengan dinas kesehatan, TNI Polri di masing-masing daerah dalam pengadaan vaksin booster.

“Untuk vaksin, memang dari daerah masing-masing sama halnya saat pelaksanaaan vaksinasi dosis pertama dan kedua,” tandasnya.

Ia menambahkan, sesuai data yang dimiliki Ka-Kanwil telah menyampaikan ke sekda terkait pelaksanaan vaksinasi massal booster di lingkungan Kemenkumham Jateng termasuk petugas dan WBP di rutan dan lapas se-Jateng.

BACA JUGA :   Puncak HUT Bengkulu Ke 54, Keluarga Besar Ashanty & Anang Hermansyah Dipastikan Hadir

“Kita juga sudah sampai ke sekda dan selanjutnya segera sounding ke Pak Gubernur terkait hal ini,” imbuhnya.

Sebagai informasi, saat ini untuk petugas rutan dan lapas se-Jateng sebanyak 4.000 orang dan WBP 13.000 orang. Sedangkan, Rutan Kelas IIB Rembang menjadi lembaga pemasyarakatan pertama di Jateng mengadakan vaksin booster khusus bagi petugas.

“Kita Target dapat tuntas secepatnya. Tinggal saat ini, kesiapan tenaga kesehatan. Sangat bergantung pada nakes. Kami punya tapi tidak banyak dan kurang memahami,” pungkasnya.  Red/Ben

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!