Putraindonews.com – NTT | Kelompok Tani Mileneal Tahan Keringat ini bergerak di Tanaman Hortikultura yang berlokasi di Desa Welibo, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat. Kelompok tani tersebut memiliki anggota sebanyak 20 orang, sedangkan yang memiliki lahan Hortikultura berjumlah 8 orang.
Untuk mempermudah proses pemasaran, sekaligus menghindari yang kelebihan produksi, Kelompok Tani ini bersepakat untuk menanam Hortikultura yang berbeda-beda, ada yang menanam lombok, tomat, terong, sayur dan juga bawang merah.
Atas Semangat yang membara dan kerja keras kelompok Tani Mileneal Tahan Keringat ini membuat Pemda tergelitik untuk hadir ditengah-tengah kesulitan mereka.
Tak tangung-tanggung, bantuan yang didapat oleh kelompok ini berupa terpal 8 unit untuk penampung air, selang siram tanaman 8 unit, mesin pompa air 3 Dim bensin 1 unit, selang pembuang air 1 roll yang panjangnya 50 meter, selang pengisap 15 meter, dan bantuan benih bawang merah 1 kg seharga Rp3.500.
Ditemui Putraindonews.com, Arnold Woda salah penggerak kelompok Tani Mileneal Tahan Keringat tak tahan rasa harunya, Ia merasa bangga atas kepedulian Pemerintah Kabupaten Sumba Barat.
“Atas nama pribadi dan juga kelompok saya sangat merasa bangga, sesuatu usaha yang dirintis jika mengalami keterbatasan modal tentu berpengaruh buruk kepada gerak usaha, awalnya kami bertemu dengan pak kadis, dan pada akhirnya bersepakat untuk bertemu di desa untuk diskusi bersama pemerintah desa agar kami dibantu melalui dana desa, saya juga berterima kasih kepada Kadis PMD Jefri Dapamerang, Kepala Desa dan Sekdes Welibo yang sudah peduli dengan kelompok tani ini,” pungkas Arnold penuh haru. Kamis (10/8).
Ia berharap bantuan yang sudah diberikan menjadi cahaya bagi masa depan usaha Kelompok Tani Mileneal Tahan Keringat.
Atas Semangat para Kelompok Tani Mileneal Tahan Keringat, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sumba Barat Jefri Dapamerang menyampaikan bahwa pemberian bantuan kepada kelompok tani tersebut bagian dari komitmen Pemerintah Daerah dalam menyambut mimpi anak muda.
“Awalnya Arnold dan kawan-kawan datang ke kantor, dan saya ceritakan tentang kedatangan mereka, waktu itu Bupati perintahkan saya dengan Kadis Pertanian untuk segera turun ke lokasi untuk mengetahui langsung sejauhmana keseriusan kelompok tani ini, Bupati juga menghimbau jika memungkinkan menggunakan dana desa untuk membantu kebutuhan mereka, saya panggil kades dan sekdes ternyata mereka setuju,” tandasnya.
Menurut Kadis Jefri, geliat anak muda dibidang pertanian sangat diharapkan demi pengembangan ekonomi keluarga.
Kadis Jefri berharap kehadiran Kelompok Tani Mileneal Tahan Keringat sebagai pemicu semangat bagi kaum muda di Sumba Barat untuk manfaatkan potensi yang ada di Desa masing-masing. Red/Nov