Keluarga Korban Longsor di Gorontalo Kecewa Operasi SAR Ditutup

Putraindonews.com, Gorontalo – Keluarga para korban longsor di kawasan tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo merasa kecewa atas operasi SAR tertutup.

Seperti disampaikan Ihwan Husain, saat ini masih ada keluarganya dan juga korban lain yang tertimbun di kawasan tambang dan belum ditemukan. Oleh karena itu tak sepatutnya operasi SAR ditutup.

“Kami merasa tidak senang dan keberatan, pemerintah tidak sepatutnya menghentikan pencarian,” kata dia, Sabtu (13/7).

Ia mengatakan alasan pemerintah daerah menghentikan operasi SAR tidaklah tepat karena lokasi atau tempat pencarian para korban sudah jelas, apa lagi kondisi alam dan cuaca saat ini sudah membaik.

Selain itu, jaminan untuk personel yang melaksanakan operasi SAR seperti makanan, minuman, hingga sarana prasarana penunjang yang memadai juga telah tersedia.

BACA JUGA :   Pj. Gubernur NTT Resmi Lantik Raimundus Nggajo sebagai Pj. Bupati Nagekeo

Menurut dia pencarian korban adalah misi kemanusiaan. “Mereka juga manusia yang sudah kami anggap saudara, dan di sinilah tingkat perikemanusiaan kita dipertanyakan. Maka dari itu kita terpanggil,” katanya.

Ia bersama keluarga korban yang belum ditemukan lainnya berharap dan bermohon kepada pemerintah agar operasi SAR dapat terus dilaksanakan sampai keluarga mereka ditemukan.

Jika pada akhirnya pemerintah maupun unsur terkait tetap tidak melanjutkan operasi SAR, maka ia dan keluarga korban bersama penambang lainnya akan melakukan pencarian secara mandiri.

“Persoalan kondisi keluarga kami seperti apa nantinya, itu tidak masalah. Walaupun tinggal tulang belulang, yang penting masih bisa kami temukan,” imbuhnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) operasi hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu harus ditutup.

BACA JUGA :   PKB Apresiasi Wacana Penambahan Nomenklatur Kementerian di Susunan Kabinet Baru

“Kami telah melaksanakan rapat antarpimpinan instansi terkait dan sepakat menutup operasi pada Sabtu hari ini,” katanya.

Setelah personel melakukan operasi SAR hari ke tujuh, seluruhnya akan ditarik dan segera digelar apel penutupan di Posko SAR terpadu.

Terkait dengan sisa korban, kata dia, apabila ditemukan maka operasi SAR kembali dibuka atas dasar data-data yang akurat, jelas, serta informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga korban maupun pemerintah daerah setempat.

Satu hal yang menjadi pertimbangan para pimpinan instansi untuk menutup operasi SAR yakni tidak jelasnya informasi dari pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya masih tertimbun material longsor di lokasi. Red/Umar

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!