Kemenkes Sebut Kasus Dengue Meningkat

Putraindonews.com – Jakarta | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut terjadi kenaikan pada kasus dengue baru di seluruh penjuru negeri terhitung sejak awal tahun sampai dengan minggu ke-22 tahun 2023. Sebanyak 35.694 kasus telah ditemukan.

“Tahun ini kita perlu waspada karena kita masuk El Nino, sekarang juga kadang hujan kadang tidak sehingga genangannya tidak tergantikan. Jadi ada waktu dimana telur menetas kemudian ada tampungan air seperti di ban-ban bekas, kaleng, gelas plastik minum aqua di sampah ini akan breeding place dan harus diwaspadai,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam Peringatan ASEAN Dengue Day 2023 di Jakarta, Senin (12/6).

Imran membeberkan dalam data yang sama ada lima provinsi dengan temuan kasus dengue baru terbanyak yakni Jawa Barat, Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

BACA JUGA :   Hidupkan Ulang Pariwista, Garuda Indonesia Gelar SOTF

Jika dirinci lebih jauh lagi, lima kabupaten/kota dengan temuan kasus dengue tertinggi yaitu Kota Denpasar, Kota Bandung, Bima, Badung dan Kota Balikpapan.

Selain kasus dengue yang meningkat, ditemukan pula ada sebanyak 270 kasus kematian dalam periode waktu yang sama. Kasus itu ditemukan paling banyak tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur.

Sedangkan di tingkat kabupaten/kota ada di Kendal, Bima, Probolinggo, Kota Semarang dan Blora.

Lebih lanjut Imran juga menyebutkan lima kabupaten/kota dengan Case Fatality Rate (CFR) tertinggi di tahun 2023 adalah Kabupaten Kaur 33,3 persen, Majene sebesar 25,0 persen, Bangka Selatan 10,6 persen, Muara Enim mencapai 9,5 persen dan Kepulauan Sangihe 8 persen.

Menurutnya kenaikan kasus tersebut dipicu oleh El Nino, sebuah fenomena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan terjadinya kekeringan di Indonesia dan wilayah sekitarnya. Penyebab lainnya adalah pandemi COVID-19 yang sudah tiga tahun menghantam dunia.

BACA JUGA :   Diungkap Peneliti BRIN, Besok Jabodetabek Bakal Diguyur Hujan Ekstrem dan Badai Dasyat

Bila ketika pandemi hampir semua orang berada di rumah dan memiliki waktu untuk membenahi lingkungannya menjadi lebih bersih dan sehat. Namun setelah pandemi jadi lebih terkendali, orang mulai meninggalkan kebiasaan itu akibat sibuk bekerja atau memilih pergi keluar rumah.

Contohnya di tahun 2022 lalu, ketika Kemenkes mengadakan kunjungan ke sejumlah hotel yang tutup akibat pandemi COVID-19, ditemukan air di sekitar hotel terkait tidak dalam kondisi yang bersih.

“Pemecatan karyawan juga berimbas pada ditemukanya perindukan-perindukan nyamuk di sejumlah genangan air. Maka dari itu, saya minta partisipasi semua pihak harus diperkuat, dilakukan secara sinergis dan berkesinambungan,” ungkap Imran. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!