KENDALIKAN COVID-19, ASEAN Terus Berkolaborasi Dengan Negara-negara Kawasan

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam, Lutfi Rauf MA, mengatakan bahwa untuk menanggulangi serta mencegah penyebaran lebih lanjut COVID-19, ASEAN terus menjalin kolaborasi dengan negara-negara Mitra di kawasan yang telah berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 di negaranya.

“Diantara dukungan negara-negara Mitra kepada ASEAN meliputi komitmen tukar-menukar informasi dan best practices, clinical treatment penanganan Covid-19, pembentukan ASEAN Plus Three Reserve of Essential Medical Supplies serta Kerjasama riset epidimiologi,” kata Lutfi saat membuka Webinar tentang ASEAN Menyongsong New Normal: Kontribusi dan Inovasi Perguruan Tinggi di Jember, Senin (13/7/2020).

Indonesia dan ASEAN sendiri telah mengambil langkah-langkah inisiatif untuk mendorong kolaborasi dan koordinasi guna menanggulangi pandemic COVID-19 ini. Pada KTT Special ASEAN Summit mengenai Covid-19 pada 14 April 2020 telah berhasil disepakati Declaration of the Special ASEAN Summit on COVID-19.

Deklarasi memuat 7 kesepakatan diantaranya kerjasama saling tukar informasi dan best practices penanggulangan Covid-19, perlindungan warga negara ASEAN, pentingnya pendekatan komprehensif dan multi-sektor yang terkoordinasi, serta pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund. Komitmen ini Kembali diperkuat oleh Leaders ASEAN pada KTT ASEAN ke-36 pada 26 Juni 2020.

BACA JUGA :   Positif COVID-19, Meski Isolasi Mandiri Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin Tetap Bekerja Via Online

“Guna menanggulangi serta mencegah penyebaran lebih lanjut COVID-19, negara-negara ASEAN menerapkan berbagai kebijakan yang beragam dalam upaya mencegah dan memitigasi penyebaran pandemi dan sekaligus mengatasi dampak sosial ekonomi agar tidak terus membesar,” kata Lutfi.

Lutfi juga mengajak perguruan-perguruan tinggi di Indonesia untuk terus berinovasi melalui pendekatan pentahelix. “Strategi pentahelix memprioritaskan penggunaan konteks lokal, kearifan lokal, sumber daya lokal sesuai dengan jiwa gotong royong dalam mencegah dan mengatasi bencana, termasuk pandemi COVID-19. Perguruan Tinggi kita telah terbukti mampu menciptakan inovasi dan penemuan baru yang dapat mendukung upaya penanggulangan COVID-19 baik di tingkat nasional dan Kawasan melalui jejaring riset Perguruan Tinggi di ASEAN,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengatakan bahwa pandemi Covid-19 ini telah berdampak kepada segala aspek kehidupan di setiap negara. Dampak di Indonesia sendiri yang sudah terasa adalah pada bidang pendidikan dimana banyak universitas dan sekolah yang merubah sistem pendidikan dari luring menjadi daring.

BACA JUGA :   LAZISMU Aksi Kampanye Kurban Di Perbatasan Indonesia

“Kemudian di ekonomi kita sudah melihat juga dampaknya, setiap negara-negara juga sudah mulai menghitung bagaimana dampak pandemis dari COVID-19 ini. Kemudian di budaya juga demikian, kita sekarang harus tidak boleh salaman, biasanya kita berangkulan, (sekarang) pakai masker, pakai hand sanitizer,” kata Iwan.

Mengingat belum ditemukannya vaksin Covid-19 ini, Iwan mengatakan perlu dilakukan berbagai tindakan untuk menyongsong New Normal. “Saya sebagai Rektor Universitas Jember, sebagai lembaga pendidikan, dalam kesempatan ini siap untuk dilibatkan mengingat UNEJ dengan produk HI nya yg sudah tidak diragukan lagi reputasinya,” ungkapnya.

Webinar yang dimoderatori oleh Asisten Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama ASEAN Abdullah Zulkifli diikuti oleh sekitar 1.700 peserta daring yang berasal dari kampus-kampus di Indonesia maupun luar negeri. Webinar juga diisi oleh 5 narasumber diantaranya adalah Ketua Pusat Studi ASEAN UNEJ Puji Wahono, Sekretaris III LP2M UNEJ Khairul Anam, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI–Thailand Mustari, Direktur Kerjasama Eksternal ASEAN Kemenlu Carolina Tinangon, dan Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia Cabang Jember Abubakar Eby Hara. RED/BEN

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!