***
Putraindonews.com – Tangerang Selatan | Berbagai isu mengenai Pemilu 2024, mulai dari isu penundaan sampai sistem Pemilu Terbuka atau Tertutup, tidak mengganggu generasi milenial untuk membaca setiap perubahan politik yang terjadi di tanah air.
Bahkan, generasi milenial menjadi topik perbincangan yang cukup hangat di berbagai kalangan dalam peran dan kancah politiknya di tahun 2024 nanti.
Hal ini terlihat sebagai generasi milenial sudah dilirik berbagai parpol dan masuk dalam struktur kepengurusan di beberapa organisasi politik tersebut.
Kaitannya dengan itu, Kharisma Jomenta Surbakti yang juga salah satu generasi milenial yang kini berprofesi sebagai Lawyer mengaku dirinya begitu tertarik dengan dinamika politik tanah air.
Ditemui di bilangan Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (3/4), Kharisma mengaku dirinya tertarik dengan dunia politik dalam rangka peningkatan kapasitas dan peran generasi muda belajar bagaimana menjalankan politik yang sebenarnya dan bermanfaat untuk masyarakat luas.
“Saya khan masuk dalam generasi milenial dan sebagai generasi muda tentunya akan terjadi estafet kepemimpinan di bangsa dan negara ini. Kalau tidak sekarang kita belajar politik, bagaimana kedepannya negara ini, khan tidak selamanya generasi tua yang memegang kepemimpinan, harus ada regenerasi demi kemajuan bangsa Indonesia ini,” katanya kepada Putraindonews, Senin (3/4).
Ia juga mengatakan, jika kita mengutip hasil sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, untuk jumlah generasi milenial secara nasional mencapai 69,38 juta jiwa atau sekitar 25,87 persen dari populasi penduduk Indonesia.
Melihat angka tersebut, kata Jomenta, posisi milenial saat ini menjadi bagian utama yang akan menentukan kondisi kehidupan berpolitik di masa kini dan masa yang akan datang. Red/HS
***