Khofifah Ajak PAC Muslimat NU Madiun Jadi Bunda Asuh Anak Stunting

Putraindonews.com – Madiun | Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa mengajak Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU se-Kabupaten Madiun menjadi bunda asuh untuk anak-anak terindikasi stunting di wilayah masing-masing sebagai upaya gotong royong mewujudkan desa bebas stunting.

Ajakan tersebut disampaikan Khofifah saat mengukuhkan PAC Muslimat NU se-Kabupaten Madiun pada acara Pengajian Akbar Memperingati Tahun Baru Islam 1445 H dan Santunan Anak Yatim yang diselenggarakan oleh PC Muslimat NU Kabupaten Madiun di Alun-alun Reksogati Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (5/8).

“Kita semua menggerakkan supaya Muslimat NU di seluruh level kepengurusan untuk siap menjadi ibu asuh dari anak-anak yang terindikasi stunting,” ujar Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Madiun, Minggu (6/8).

BACA JUGA :   Jawa Timur Tertinggi Dalam Penambahan Kasus Positif COVID-19

Sebagai ibu asuh, Khofifah meminta warga Muslimat NU yang memiliki kelebihan rezeki untuk bersedekah satu butir telur setiap hari. Telur tersebut kemudian diberikan kepada anak-anak yang terindikasi stunting sesuai dengan data di setiap desa.

“Ini akan menjadi gerakan gotong royong bersama untuk menurunkan angka stunting melalui program desa bebas stunting di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Madiun secara lebih cepat,” kata Khofifah.

Ia meyakini gerakan yang dilakukan oleh organisasi perempuan terbesar di Indonesia itu akan mampu memberikan peran yang signifikan dalam penurunan angka stunting yang akhirnya terwujud desa bebas stunting.

BACA JUGA :   Kampus Ummu Laksanakan Sosialisasi Di Tobelo

“Ini akan jadi bagian dari penguatan gerakan nasional dalam penurunan stunting. Dimana Pak Presiden menargetkan 2024, stunting di Indonesia bisa ditekan hingga 14 persen,” katanya.

Di hadapan puluhan ribu Muslimat NU, Khofifah yang juga Gubernur Jawa Timur ini mengingatkan bahwa di dalam Alquran diperintahkan agar tidak meninggalkan generasi yang lemah, baik lemah fisik, lemah iman, maupun lemah ekonomi, terutama mereka yang akan menjadi pemimpin pada saat Indonesia emas tahun 2045. Red/ST

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!