Konsentrasi Atasi Inflasi, Pemkot Surabaya Jalin Kolaborasi dengan PISS

Putraindonews.com – Surabaya |Pemerintah Kota Surabaya tengah menjalin kerja sama dengan Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS) guna mengatasi inflasi barang-barang kebutuhan pokok di Kota Pahlawan tersebut.

“Pemkot saat ini berkonsentrasi terhadap inflasi untuk bahan pokok, makanya kami bekerja sama dengan pasar induk dengan supplier (pemasok) yang ada di masing-masing wilayah,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa (16/5).

Wali Kota Eri berharap dengan adanya pasar induk, maka kebutuhan pasar yang ada di Surabaya bisa terpenuhi. Yakni, pasar tradisional bisa mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang sama, seperti saat mengambil barang pokok pada supplier (pemasok) dari luar Kota Pahlawan.

Dia menjelaskan semua itu akan tertata dan kalau sudah tertata maka infrastruktur Surabaya akan terjaga, kemudian kualitas barang bisa dijamin, dan yang paling penting adalah pemkot bisa mengendalikan harga.

BACA JUGA :   Diguncang Gempa M5.8, Warga Manggarai Raya Dihimbau Untuk Berhati Hati Gempa Susulan

“Sekarang ada empat pasar yang ambil supplier dari luar Surabaya dengan barang yang sama harganya, tetapi harganya ada yang Rp12.000, Rp12.500, Rp12.800, sampai Rp13.000. Tapi kalau sudah di pasar induk, maka di situlah saya bisa intervensi, bisa intervensi melalui subsidi BBM,” ucapnya

Oleh sebab itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya tengah menyiapkan aplikasi yang menghimpun daftar harga barang-barang kebutuhan pokok.

Aplikasi tersebut akan terkoneksi dengan pasar induk, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, maupun Badan Pangan Nasional untuk mengetahui kebutuhan barang pokok yang ada di Kota Pahlawan.

BACA JUGA :   Ajang Innovative Government Award Kemendagri, Pemkot Tangsel Mendapat Predikat Sangat Inovatif

“Contoh seperti beras, kita disuplai oleh Bulog. Agar barang ini tidak naik, maka kami memberikan subsidi angkutannya sehingga harga dari Bulog sampai ke pedagang pasar itu sama,” katanya.

Meski begitu, ia mengaku, bahwa kebutuhan beras bagi warga Kota Surabaya semakin meningkat. Sebab, alokasi sebanyak 20 ton beras Bulog hanya dapat mencukupi kebutuhan enam pasar di Kota Pahlawan.

“Kalau ada inflasi beras naik, maka kami bisa kerja sama dengan pasar induk karena pasar induk bisa menyiapkan dengan harga yang sama seperti Bulog. Pasar induk fungsinya seperti ini, bahkan saya setiap hari melakukan pengawasan itu melalui aplikasi harga pasar, maka inflasi itu bisa kita selesaikan dengan kita tekan,” katanya. Red/MTB

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!