Putraindonews.com, Jakarta – Kapal perang Republik Indonesia KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 segera berlayar ke beberapa negara di kawasan Pasifik dalam misi kunjungan persahabatan pada 10 Oktober 2024.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada (Koarmada) III Letkol Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan beberapa persiapan di antaranya pengecekan kondisi kapal dan perbaikan, serta penyediaan ambulans mengingat KRI WSH-991 merupakan kapal bantu rumah sakit TNI AL.
“Tentunya persiapan itu menyangkut dari kapal perangnya, dan awaknya,” kata Kadispen Koarmada III.
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo, saat ini merupakan kapal perang dan kapal bantu rumah sakit yang berada di bawah kendali Komando Armada III TNI Angkatan Laut.
Dalam rangkaian persiapan itu, Ajik menyebut Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan (Dirjen Renhan) Kementerian Pertahanan RI Laksamana Muda TNI Supo Dwi Diantara meninjau langsung kesiapan kapal di markas Koarmada III, Sorong, Papua Barat Daya, minggu lalu (13/9).
Supo, ke jajaran Koarmada III, menyatakan Kemhan RI mendukung penuh seluruh kebutuhan kapal.
“Dalam kunjungan tersebut pihak Kemhan RI mendukung penuh kesiapan KRI dalam rangka visi diplomasi Port Visit dengan membantu mendorong percepatan perbaikan kapal,” kata Komandan KRI WSH-991 Letkol Laut (P) Edi Herdiana dalam siaran resmi Dinas Penerangan Koarmada III yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Dirjen Renhan Kemhan RI dalam kunjungannya itu, sebagaimana disiarkan oleh Dinas Penerangan Koarmada III, menjelaskan Port Visit Pasifik KRI WSH-991 merupakan bentuk diplomasi Indonesia terhadap negara-negara di Pasifik. Misi utamanya, dia menyebut, ingin menunjukkan Indonesia sebagai negara cinta damai.
Oleh karena itu, Supo dalam arahannya kepada seluruh pengawak KRI WSH-991 meminta mereka untuk menjaga moril dan semangat demi kesuksesan misi tersebut.
Kadispen Koarmada III menjelaskan rencananya keberangkatan KRI WSH-991 ke beberapa negara Pasifik itu bakal dimulai dari Sorong, Jakarta, kemudian baru berlayar ke beberapa negara di Pasifik.
Namun, sejauh ini untuk negara-negara tujuan KRI WSH-991, Ajik menyebut itu masih dirapatkan sehingga belum ada keputusan finalnya. Red/HS