KRISIS AKIBAT COVID-19, Akademisi Unitri Sarankan MER Sebagai Strategi Ekonomi

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Akademisi sekaligus pencetus teori Manajamen Ekonomi Rakyat (MER), Cakti Indra Gunawan menawarkan strategi ekonomi untuk menjawab krisis yang melanda Indonesia akibat pandemi Covid-19.

Dosen yang juga Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang itu menyebut tidak ada yang lebih berarti di tengah momentum peringatan Hari Lahir Pancasila ini, selain tawaran solusi untuk keluar dari permasalahan bangsa.

“Negara kini butuh solusi nyata di tengah kompleksitas persoalan yang datang silih berganti, terlebih pada situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang,” kata Cakti dalam acara Dialog Kebangsaan memperingati Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan atas kerja sama Sekolah Pascasarjana Unitri, Penerbit IRDH dan Cakti School, Selasa (1/6).

Dalam paparannya, Cakti mengatakan Pancasila merupakan way of life (cara hidup) dan guidence of nation (pedoman bernegara) yang semestinya tidak perlu didebatkan lagi.

Ia bahkan menilai, teori ekonomi MER yang ia temukan memiliki nafas yang sama dengan ideologi Pancasila.

“Semangat MER adalah semangat Pancasila dalam menyejahterakan rakyat Indonesia melalui pengamalan sila 1 sampai 5,” papar Cakti.

BACA JUGA :   Walikota Tangsel Kuliah Umum di Amikom Yogyakarta

Alumnus S3 dari The University of New England, Australia itu menjabarkan secara detail bagaimana seharusnya strategi untuk pengembangan ekonomi di Indonesia menurut teori MER.

“Melalui teori MER, terdapat 3 prinsip dasar sebagai strategi pengembangan ekonomi Indonesia, yakni: 1) semangat kebaikan dan gotong royong, 2) transparansi, dan 3) terintegrasi dalam sistem online berbasiskan reward and punishment setiap produktivitas kerja rakyat,” jelasnya.

Cakti lebih lanjut memaparkan, dalam pelaksanaannya, platform digitalisasi yang terintegrasi dalam strategi ekonomi dapat dijalankan melalui software atau aplikasi.

“Sistem akan diterapkan di lingkungan terkecil yaitu Rukun Tetangga (RT) untuk saling membantu masyarakat yang membutuhkan pangan,” ujarnya.

Adapun, kata dia, mekanisme kerja dalam sistem tersebut yakni ketika ada kejadian warga tidak mampu mengakses pangan, maka warga yang berkelebihan stok pangan bisa membantu melalui sistem aplikasi.

“Demikian juga jika ada orang terkena PHK, maka orang yang punya pabrik, lahan, atau usaha dapat memperkerjakan orang yang kena PHK tersebut,” urainya.

BACA JUGA :   Peringati Pekan Perlindungan Konsumen Nasional, BPKN Raih Rekor MURI

Di samping itu, kata Cakti, sistem perputaran ekonomi dikelola secara mikro sehingga jika ada penjual beras, gula, bakso, atau apapun maka warga di lingkungan RT masing-masing memprioritaskan untuk membeli barang atau komoditas yang dijualnya.

“Ekosistem mikro ekonomi berbasis MER ini akan dapat meningkatkan ketahanan ekonomi di wilayah terkecil dan berdampak pada ketahanan nasional. MER akan menjadi solusi ekonomi bangsa kelak dan berbasis ideologi Pancasila,” tuturnya.

Dalam Dialog Kebangsaan yang digelar secara virtual itu, dihadiri kurang lebih 300-an peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, mulai dari kalangan mahasiswa, dosen hingga masyarakat umum.

Dalam kesempatan yang sama, Cakti turut membagikan bukunya yang berjudul Post Reformasi: Merekonstruksi semangat Pancasila secara gratis dalam bentuk ebook.

Serunya lagi, dalam acara virtual itu, setiap peserta yang hafal lagu Garuda Pancasila diberi hadiah oleh panitia. Red/Ben

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!