Putraindonews.com, Karawang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melaporkan bahwa sebanyak sepuluh desa yang tersebar di lima kecamatan mengalami krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini.
“Daerah yang terdampak kemarau hingga kesulitan air bersih adalah wilayah Karawang bagian selatan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Ferry Muharram saat dihubungi di Karawang, Minggu (1/9).
Ia menyampaikan bahwa kekeringan yang terjadi di wilayah Karawang selatan itu sudah terjadi sejak sekitar sebulan terakhir.
Daerah yang dilaporkan mengalami kekeringan di antaranya Kecamatan Pangkalan yang meliputi Desa Mulangsari, Kertasari, Jatilaksana dan Desa Taman Mekar.
Kemudian di Desa Kutalanggeng Kecamatan Tegalwaru serta tiga desa di Kecamatan Telukjambe Barat yang meliputi Desa Wanakerta, Wanajaya, dan Desa Wanasari.
Selanjutnya, Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel dan Desa Curug Kecamatan Klari.
Ferry menyebutkan bahwa jumlah warga yang terdampak kekeringan di sepuluh desa tersebut berjumlah 2.979 keluarga yang terdiri atas 7.850 jiwa.
Menurut dia, pada musim kemarau Agustus 2024 terjadi sebuah eskalasi suhu panas. Sehingga menyebabkan beberapa wilayah terkena dampak kekeringan.
Dalam mengatasi kekeringan itu pihaknya telah menyalurkan air bersih ke daerah yang dilanda krisis air bersih. Selain itu, pihaknya juga menyalurkan bantuan logistik berupa sejumlah kebutuhan pokok kepada warga yang terdampak.
“Sampai saat ini, kami telah menyalurkan air bersih sebanyak 186.000 liter atau 32 tangki air bersih kepada warga terdampak kekeringan,” katanya. Red/SG