Putraindonews.com, Surabaya – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 12 hari mulai tanggal 10 juli – 21 juli 2024 di Desa Kemasantani, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Program KKN ini dilaksanakan oleh kelompok 11 yang terdiri dari dua mahasiswa yaitu Putri Dwi Lestari mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi dan Divo Affan Syahputra R mahasiswa prodi Manajemen, dengan fokus utama mengolah limbah batang singkong menjadi kerajinan tangan.
Desa Kemasantani dikenal dengan potensi agrarisnya terutama dalam budidaya singkong. Namun limbah batang singkong yang melimpah sering kali tidak dimanfaatkan dengan optimal sehingga menyebabkan masalah lingkungan Limbah tersebut seringkali hanya dibuang atau dibakar.
Melihat kondisi ini kelompok KKN R15 sub kelompok 11 UNTAG Surabaya mencetuskan program kerja kreatif untuk mengubah limbah tersebut menjadi produk kerajinan tangan yang memiliki nilai jual.
Putri Dwi Lestari dan Divo Affan Syahputra R, anggota kelompok 11 KKN R15 bekerja sama dengan mitra dari Pokja 2 yang memiliki minat dan keterampilan dalam bidang kerajinan tangan.
Bersama dengan anggota Pokja 2 PKK, mahasiswa melakukan pelatihan dan pendampingan terkait pengolahan limbah batang singkong menjadi tiga produk utama yaitu kap lampu, tempat tisu dan vas bunga.
“Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah lingkungan tetapi juga untuk meningkatkan keterampilan dan perekonomian masyarakat setempat melalui produksi kerajinan tangan,” kata Putri kepada Putraindonews, Selasa (16/7).
Pelatihan dan pendampingan intensif kepada anggota Pokja 2 PKK dilaksanakan selama 10 hari berlokasi di Balai Desa Kemasantani. Mahasiswa mengajarkan teknik-teknik pengolahan dan pembuatan kerajinan tangan dari limbah batang singkong mulai dari proses pengeringan, pemotongan hingga pengecatan dan perakitan menjadi produk jadi.
Meskipun waktu pelaksanaan cukup singkat antusiasme dan semangat dari para peserta sangat tinggi. Ibu Fatim selaku ketua Pokja 2 menyampaikan antusiasmenya terhadap program ini. “Ikon singkong baik olahan maupun kerajinan sangat mendukung potensi desa dan bisa menjadi referensi bagi ibu-ibu dalam berbagai kegiatan tahunan bisa juga dipakai lomba. Produk kerajinan dari singkong ini menjadi tambahan yang berharga bagi produk unggulan desa kita,” kata Ibu Fatim.
Program ini juga dihadapkan pada beberapa tantangan seperti waktu yang terbatas dan proses pengeringan batang singkong yang memakan waktu lama. Namun dengan kerja sama yang baik antara mahasiswa dan masyarakat semua hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik.
Hasilnya produk-produk kerajinan tangan yang dihasilkan tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Selain itu program ini juga membantu memberdayakan masyarakat desa terutama anggota Pokja 2 PKK dalam meningkatkan keterampilan dan membuka peluang usaha baru.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini diharapkan Program KKN UNTAG Surabaya ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah lingkungan tetapi juga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Kemasantani. Red/MTB