***
Putraindonews.com – Semarang | Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah A Yuspahruddin menekankan pentingnya menjaga kesehatan, terlebih di masa Pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, sebagaimana dilansir Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, tercatat divalidasi dalam media monitoring Humas Balai Harta Peninggalan Semarang.
“Kenapa (kesehatan) penting, karena kalau sudah tidak sehat, makan tidak enak. Meskipun uang banyak tapi makan juga tidak bisa yang enak-enak,” ungkapnya saat memberikan amanat sebagai Pembina Apel Pagi, Senin (31/01).
“Oleh karena itu kesehatan itu harus dijaga dengan sedemikian rupa. Kita harus sangat bersyukur dengan kesehatan itu,” tambahnya lagi.
Yuspahruddin berharap para pegawai di Kanwil Kemenkumham Jateng tepat disiplin menjaga protokol kesehatan.
“Oleh karena itu saya berharap kita semua, Bapak Ibu sekalian untuk selalu menjaga kesehatannya. Protokol kesehatan jangan pernah ditinggalkan.
Jangan datang ke tempat kerumunan yang tidak kita ketahui siapa yang ada disitu, harus rajin-rajin cuci tangan dan maskernya jangan pernah dilepaskan,” ujar memberikan instruksi.
Selain kesehatan, Kakanwil Kemenkumham Jateng juga mengingatkan mengenai pentingnya pendidikan. Dia lebih dulu bercerita tentang perjalanan pendidikannya.
Dari situ, Yuspahruddin mengajak jajarannya untuk berusaha melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Oleh karena itu saya ajak kita semua, terutama yang muda-muda, kalau yang sudah S1 segera kuliah melanjutkan kan,” ajaknya.
“Saya ajak anda semua, yang S1 segeralah masuk S2. Daftarkanlah diri Anda, gak lama itu 2-3 tahun saja menderita membayar uang kuliahnya. Yang sudah S2 segeralah S3. Oleh karena itu silakan anda daftarkan diri untuk kuliah,” ujarnya melanjutkan.
Menurut Yuspahruddin, ilmu yang dimiliki seseorang akan kekal. Ilmu lebih utama dibandingkan harta dan akan menjadi bekal yang tidak akan pernah berkurang sepanjang hidup.
“Bahwa ilmu itu lebih baik dari harta, lebih utama dari harta. Ilmu itu akan menjaga pemiliknya. Orang yang punya ilmu itu, ke mana pun berada dia akan selalu dijaga oleh ilmunya itu,” ungkapnya.
“Tapi sebaliknya, kalau harta yang menjaga adalah kita, yang menjaga adalah yang punya harta itu. Kalau tidak digunakan pasti akan rusak,” sambungnya.
“Harta itu kalau kita kasihkan ke orang pasti berkurang, tapi ilmu bila anda berikan maka anda semakin kaya. Anda berikan (ilmu) ke orang lain, maka semakin kita menghafalnya semakin tambah ilmu kita,” tambahnya lagi sebelum menutup amanat.
Tampak mengikuti apel secara langsung, Kepala Divisi Keimigrasian, Santosa, Pejabat Administrasi dan Fungsional, serta para pegawai, PPNKM, dan mahasiswa magang. Sementara lainnya mengikuti apel secara virtual. Red/Ben
***