PUTRAINDONEWS.COM
Jakarta | 16 Oktober 2019. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai sebaran asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), khususnya di beberapa wilayah Sumatra dan Kalimantan. Berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP, dan NOAA-20 selama seminggu terakhir (8 Oktober 2019 – 14 Oktober 2019), sejak tanggal 9 Oktober 2019 BMKG mendeteksi adanya peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah Indonesia yang saat ini tercatat sebesar 1.547 titik. “Titik panas tersebut khususnya muncul di wilayah Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Timur, sedangkan jumlah titik panas di Riau, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat cenderung menurun,†kata Mulyono Rahardi Prabowo, Deputi Metereologi BMKG, dalam siaran persnya, Selasa (15/10) pagi. Berdasarkan pantauan citra Himawari-8 dan potensi angin bergerak ke arah Barat Daya, menurut Mulyono, sebaran asap dari jumlah titik hotspot ini cenderung meluas di Sumatra Selatan, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatra Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Deputi Bidang Metereologi BMKG itu menambahkan, meski di beberapa wilayah Sumatra dan kalimantan sudah mulai turun hujan ringan – sedang, namun masyarakat masih harus mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). BMKG, lanjut Mulyono, berperan aktif bersama dengan TNI, BPPT dan BNPB pada upayakan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di daerah terjadinya karhutla dengan melakukan kegiatan teknologi modifikasi cuaca yang dilaksanakan di Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. “BMKG mengimbau masyarakat yang berdomisili atau sedang berada di wilayah dekat dengan karhutla untuk selalu mewaspadai untuk selalu berhati-hati akan adanya potensi sebaran asap,†pesan Deputi Bidang Metereologi BMKG itu. Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, BMKG membuka layanan 24 jam, yaitu melalui: – call center 021-6546315/18; – http://www.bmkg.go.id; – follow @infobmkg; atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.(**)