Membantu Masyarakat Jangkau Wilayah Terluar dan Terdalam, Merpati Segera Mengudara Tahun 2019

 

 

 

 

 

 

.COM

JAKARTA | Selasa 15 Januari 2019. Ketua DPR RI berharap restrukturisasi perusahaan Merpati Airlines bisa segera diselesaikan. Sehingga, di tahun ini Merpati bisa kembali mengudara guna membantu masyarakat dalam menjangkau wilayah terluar dan terdalam. Khususnya, di kawasan Timur yang merupakan basis kekuatan dan keunggulan Merpati.

“Dengan jumlah penduduk mencapai 266 juta dan pertumbuhan kelas menengah yang sangat pesat, secara otomatis membuat kebutuhan penerbangan menjadi meningkat. Pergerakan warga dari satu daerah ke daerah lain sudah menjadi kebutuhan,” ujar saat menerima Direktur Utama Merpati Airlines, Captain Asep Ekanugraha di ruang kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Selasa (15/01/19).

BACA JUGA :   Pascagempa M6.1 Ribuan Warga Sumbar Mengungsi, Darurat 7x24 Jam Pencarian dan Penyelamatan Korban

Sebagaimana diketahui, akhir Januari 2019 ini Komite Privatisasi Merpati yang  terdiri dari Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Indrawati, Menteri BUMN Rini Sumarno, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menyelesaikan berbagai dokumen yang dibutuhkan dalam proses privatisasi Merpati. Setelah itu, pembahasannya akan masuk ke Komisi VI DPR RI.

“Sesuai dengan tugas dan fungsi kedewanan, melalui Komisi VI, DPR RI akan membedah kembali berbagai kajian yang sudah dilakukan pemerintah. Fokus kita adalah dengan kembali mengudara, Merpati harus mampu membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan , menambah penerimaan ke negara, sehingga bisa berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian nasional,” terang Bamsoet.

BACA JUGA :   Pers Perlu Kembangkan Jurnalisme Inklusi

Selain itu, Dapil VII Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini menilai, dengan kembalinya Merpati bisa menciptakan iklim persaingan di dunia penerbangan menjadi semakin positif. Masing-masing operator maskapai penerbangan akan dituntut lebih meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.

“Sudah ada investor yang siap menyuntikan Rp 6,4 triliun ke tubuh Merpati. Ini harus disambut positif, karena menghidupkan kembali perusahaan yang sempat sekarat tidaklah mudah. Menggunakan pesawat buatan Rusia, MC 21, Merpati akan menyemarakan industri penerbangan tanah air yang sudah dikuasai Boeing dan Airbus. Semakin banyak konsumen memiliki pilihan, semakin baik bagi iklim usaha,” pungkas Bamsoet. (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!