PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Menteri Dalam Negeri mengharapkan Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) besinergi dengan Kementerian Dalam Negeri menghadapi dampak covid 19. Hal itu dinyatakan Tumpak Haposan Panggabean, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Wakil Ketua Pelaksana I Satgas Saber Pungli pada Rapat Koordinasi Satgas Saber Pungli di Jakarta, Selasa (30/6).
Rapat dihadiri Ketua Satgas Saber Pungli Komjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si. dan Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Pol. Widiyanto Poesoko. Hadir pula Koordinator Kelompok Ahli Satgas Saber Pungli Suparman Marzuki, dosen Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta dan ahli Satgas Saber Pungli Zainal Arifin Mochtar, dosen Universitas Gadjah Mada, serta Feri Amsyari, dosen Universitas Andalas, Padang.
Menurut Irjen Tumpak, covid19 berdampak secara global dan nasional. Hal ini berimplikasi pada perubahan APBN dan APBD 2020. Untuk itu, Mendagri berharap Satgas Saber Pungli ikut mengawal perubahan tersebut sehingga penggunaannya tepat sasaran baik di Pusat maupun Daerah.
Sementara itu, Kasatgas Saber Pungli Komjen. Pol. Drs. Agung Budi Maryoto menyambut baik harapan Mendagri untuk mensinergikan langkah. Kasatgas mengajak seluruh pihak terkait mengawal dan mengawasi penggunaan anggaran di tingkat Pusat dan Daerah.
Terhadap kineja tim Saber Pungli Pusat dan Daerah selama ini, Agung Budi memberikan apresiasi. Ia berharap segenap jajaran Satgas Saber Pungli memenuhi penegasan Presiden agar bekerja ekstra keras dalam situasi krisis saat ini.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Pol. Widiyanto Poesoko memaparkan capaian Satgas secara kuantitatif dan selama hampir empat tahun terakhir. Terdapat total 37 ribu lebih pengaduan masyarakat yang diterima Satgas Saber Pungli, baik melalui SMS, email, web, surat, call center, dan pengaduan langsung. Berdasarkan penindakan Satgas didapat barang bukti Rp 325 miliar lebih.
Untuk itu, Widiyanto mengajak masyarakat agar berperan lebih aktif lagi dengan melaporkan segala bentuk pungli dalam pelayanan masyarakat.
Sedangkan Ketua Kelompok Ahli Satgas Suparman Marzuki mengatakan bahwa Satgas Saber Pungli harus membentuk tim khusus untuk penanganan bantuan sosial terkait covid19. Ia berharap bantuan pemerintah sampai kepada masyarakat terdampak covid19 yang sangat membutuhkannya.
“Saber Pungli harus memiliki tim khusus untuk mengawasi dan memantau penyaluran bantuan itu sehingga sampai pada yang berhak menerima,†tegas Suparman.
Adapun anggota kelompok ahli Zainal Arifin Mochtar mengapresiasi pengawalan penyaluran bantuan sosial oleh Satgas Saber Pungli. Namun, ia mengingatkan Satgas juga perlu mencermati masalah penerimaan siswa baru yang banyak dikeluhkan masyarakat, terutama verifikasi data sebagai syarat awal penerimaan siswa baru. Tahap verifikasi itulah sangat berpotensi terjadi pungli, jelasnya.
Kelompok Ahli lainnya, Feri Amsyari mengajak Tim Saber pungli untuk melakukan pembenahan layanan publik dibidang pendidikan, kesehatan, perizinan, pembangunan dan keamanan. Ia mengingatkan agar Satgas megedepankan sanksi administratif ketimbang tindakan yustisi. Ia juga mengusulkan pemberian penghargaan kepada aparat Satgas yang bertindak sesuai harapan publik dan sebaiknya memberi sanksi kepada yang bermasalah. Red/Ben