Putraindonews.com – Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mwengatakan, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024, memiliki tujuan untuk memperbaiki administrasi pemerintahan. Bahkan, Pilkada 2024 secara serentak bersamaan dengan tahun Pilpres dan pemilu legislatif (Pileg) ini, dapat menyelaraskan visi-misi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Dengan adanya pemilihan yang paralel, diharapkan akan terjadi sinkronisasi antara visi pembangunan nasional dan daerah,” ujar Mendagri Tito kepada wartawan di Jakarta, baru-baru ini.
Tito menegaskan, Pilkada Serentak menjadi penting karena mempengaruhi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berlangsung selama lima tahun. Bukan itu saja, lanjut dia, Pilkada Serentak dapat mengurangi potensi konflik vertikal dan horisontal dalam sistem pemerintahan.
“Contohnya, pada tahun 2014, Presiden Jokowi terpilih hingga 2019, dan di tahun 2017 terdapat 101 Pilkada, termasuk Jakarta, yang berakhir pada tahun 2022. Itulah, kepala daerah yang terpilih mengalami masa periode presiden yang berbeda, yang dapat menyulitkan penyelarasan visi dan misi,” katanya.
Kesempatan tersebut, Mendagri Tito menekankan pentingnya peran serta dari berbagai pihak, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU), lembaga pengawas, pemerintah, keamanan, media, partai politik, kandidat, dan masyarakat.
“Semua pihak harus bekerja secara orkestra untuk memastikan proses pemilihan yang adil dan netral,” kata Tito juga mengingatkan bahwa dalam demokrasi, setiap perbedaan pendapat mengandung potensi konflik.
OLeh karena itu, penting untuk memastikan bahwa konflik tidak berujung pada kekerasan. Pengalaman pemilihan sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada wilayah yang kondusif dan ada pula yang rawan konflik, demikian Mendagri Tito Karnavian. Red/HS