***
Putraindonews.com – Jakarta | Dalam rangka mengantisipasi cuaca ekstrem di penghujung tahun 2022, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencoba lakukan modifikasi cuaca melalui garam.
“Garam-garam disebar dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan. Dengan begitu, hujan diturunkan di wilayah laut sehingga tidak sempat masuk daratan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, pada Minggu (1/1).
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca yang dilakukan pemerintah diklaim sukses mencegah cuaca ekstrem dan intensitas hujan lebat di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat jelang Tahun Baru 2023.
“Alhamdulillah, operasi TMC yang digelar untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat berjalan sesuai rencana dan bisa dikatakan berhasil, sehingga tidak terjadi hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek pada tanggal 30 Desember yang lalu, karena berhasil dikurangi intensitasnya,” katanya.
Adapun, Operasi TMC yang dilakukan sejak 29 Desember 2022 merupakan hasil kolaborasi BMKG bersama BRIN, BNPB, TNI Angkatan Udara, Pemprov DKI dan Jabar, serta Kementerian Perhubungan.
Kepala BMKG mengatakan sedikitnya 30 ton NaCl atau garam disemai menggunakan dua pesawat yaitu Pesawat Cassa 212 dan CN 295 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Dwikorita mengatakan puluhan ton garam itu ditabur di langit wilayah Perairan Selat Sunda, berdekatan dengan Gunung Krakatau dengan ketinggian 10.000 kaki.
Awan-awan yang membawa hujan, kata dia, “dicegat” agar tidak turun di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Dwikorita menambahkan, pihaknya sedang mengupayakan operasi TMC berlanjut dilakukan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Red/HS
***