MUHAMMAD ALI REZA (MAR) CALON KETUA GOLKAR DKI
PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Bursa calon Ketua Golkar DKI setelah di tinggalkan Fayakhun semakin ketat, setelah sebelum nya muncul nama-nama senior golkar dan anggota DPR seperti Yoris Raweyai, Aziz Samual, Bambang Wiyogo, Edy Kuntadi dan kali ini muncul nama baru, Muhammad Ali Reza (MAR). Calon yang satu ini agak beda dengan yang lain. Selain muda, energik serta milenial, juga mempunyai modal, dimana modal sangat dibutuhkan dalam memimpin satu organisasi.
Nama anak muda ini tidak asing lagi karena ternyata, MAR -sebutan akrab dari Muhammad Ali Reza- juga menjabat sebagai Ketua PMI DKI Jakarta, serta mempunyai kaitan dengan keluarga Cendana. “Ini berita baik buat Golkar, khususnya Golkar DKI. Kalau ada anak muda yang punya potensi mau menahkodai Golkar DKI apa lagi dari keluarga cendana, tentunya sangat dinanti-nanti pengurus dan kader akar rumput. Karena memimpin partai tidak boleh coba-coba. Calon ketua suatu partai, apalagi partai besar dan setingkat Provinsi, harus punya logistik yang besar pula. Partai harus dibesarkan, jangan pulak memperalat partai untuk kepentingan kelompok dan kepentingan sesaat” ucap Joseph Hutabarat,SE,SH,MH dengan logat medannya, yang juga Ketua Harian Golkar Jakarta Barat.
“Kalau ini cocok barang itu, beda-beda tipis dengan Ketua Fayakhun yang sudah membuat kantor Golkar DKI indah serta berseni, dan menjadi kebanggaan bersama. Musti punya niat tulus dan hati bersih untuk merangkul semua faksi dan fiksi yang ada diinternal golkar. Menurut saya, itulah salah satu syarat untuk menjadi Ketua Golkar DKI, dan itu ada pada MAR,” tegas Joseph, yang juga seorang Pengacara Ibukota.
Semua kader harus dapat melihat, mana pemimpin yang siap berkorban untuk membesarkan partai dan mana pemimpin yang hanya mencari benefit untuk diri dan kelompok nya.
“Jangan ada pengkotak-kotakan. Apa lagi ada bahasa-bahasa untuk mengganti orang-orang Fayakhun. Kelompok Fayakhun harus kita singkirkan, ganti dengan pengurus-pengurus baru. Sifat dan curiga seperti ini tidak baik. Kita mengangkat seseorang jadi pengurus, haruslah berdasarkan kemampuan yang dimiliki yang bersangkutan. Paradigma lama jangan dipakai, ini jaman now,” kata Joseph dengan senyum khasnya. (team)