PUTRAINDONEWS.COM
YOGYAKARTA | Negara Hadir memberikan perhatian penting dan serius terhadap kesejahteraan lanjut usia. Hal tersebut terungkap pada Puncak Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang berlangsung di Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan lansia. Salah satu yang menjadi perhatian serius saat ini adalah perubahan Undang-undang Nomor 13 tahun 1998.
Pemerintah sangat mendukung inisiatif masyarakat yang mengusulkan perubahan UU Nomor 13 tahun 1998 agar sesuai dengan perkembangan permasalahan lanjut usia dan perkembangan kebijakan lansia secara nasional maupun global.
Dalam kesempatan ini Kementerian Sosial menyerahkan draf perubahan UU Nomor 13 tahun 1998 dari masyarakat kepada Ketua Komisi VIII DPR RI. Harapannya agar dapat segera masuk ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas).
Dalam draf UU ini, dituangkan berbagai upaya meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan lansia, upaya untuk pemenuhan hak-hak lansia, peninjauan batasan usia lansia, dan mengoptimalkan peran lembaga masyarakat yang independen agar dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan lanjut usia.
Selain penyerahan Draft Rancangan Perubahan UU 13 Tahun 1998, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan kepada lansia di antaranya pemberian alat bantu berupa: kursi roda, tongkat, walker, alat bantu dengar, tripod, dan kacamata kepada 71 lanjut usia senilai Rp. 75.515.000, Paket Pemenuhan Kebutuhan Dasar kepada 250 lanjut usia dari Provinsi DIY senilai Rp. 125.000.000, dan 200 lanjut usia dari Provinsi Jawa tengah senilai total Rp. 100.000.000.
HLUN di Indonesia diperingati setiap tanggal 29 Mei berdasarkan nilai historis dan strategis. Pada tanggal 29 Mei 1945 dilaksanakan sidang I BPUPKI yang dipimpin Dr. Radjiman Widyodiningrat anggota paling sepuh (tertua) dengan kearifannya mencetuskan gagasan perlunya dasar filosofis negara Indonesia.
Puncak peringatan HLUN ke-22 tahun 2018 ini bertema ”Lansia Sejahtera, Masyarakat Bahagia”.
Kegiatan ini dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Idrus Marham, Gubernur DIY Sri Sultan Hengkubuwono X, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher dan sejumlah kepala daerah serta 5.000 lansia dari wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan beberapa wilayah di Indonesia.
Peringatan HLUN 2018 bertujuan untuk melembagakan nilai-nilai sosial masyarakat, meningkatkan kesadaran lanjut usia, generasi penerus, keluarga, dan masyarakat tentang pentingnya berbangsa dan bernegara. HLUN juga bertujuan untuk mendorong motivasi individu, keluarga, masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan kesejahteraan lanjut usia serta meningkatkan kerjasama lintas sektor dari pusat sampai daerah.
Sebagai penduduk senior, para lansia memiliki kebijakan, kearifan serta pengalaman berharga yang dapat dijadikan teladan bagi generasi penerus dalam menentukan arah kehidupan pembangunan nasional di masa mendatang.
Karenanya penting bagi kita untuk menyadari bahwa kita pasti akan tua, sehingga perlu berupaya menghadirkan dunia yang layak bagi semua lansia. Dengan kematangan pola hidup dan pikirnya para lansia merupakan penjaga nilai yang menjadi tuntunan hidup antar generasi. Lansia juga memiliki peran sebagai penyangga pembangunan dan bukan beban pembangunan.
Di bagian Puncak Acara HLUN, Kementerian Sosial juga memberikan penghargaan dengan katagori: perseorangan pimpinan daerah, perseorangan masyarakat, lembaga kesejahteraan sosial, kelompok, dan keluarga. (**)