Open Donasi untuk Mila dan Karmila yang Lumpuh Selama 12 Tahun

Putraindonews.com – Sulsel | Rumah Buku dan SSB Batugarumbing mengadakan Open Donasi Kemanusiaan di Kota Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 2 Januari 2024. Kegiatan diadakan di dua titik, yaitu Teko dan Lajae. Selain itu, open donasi juga dilakukan melalui platform digital.

Musakkir Basri, sebagai inisiator Rumah Buku, menyampaikan bahwa Open Donasi Kemanusiaan ini bertujuan untuk menjadikan gerakan Open Donasi Kemanusiaan sebagai bentuk kepedulian terhadap kemanusiaan dan kesehatan. Kepedulian ini digerakkan atas dasar nilai-nilai kemanusiaan, bahwa kita juga adalah manusia.

Pria yang akrab disapa Zakir itu menambahkan, mereka yang terlibat dan ikut memberi sumbangsih donasi kepada Mila dan Karmila sebagai anak yatim piatu dan pasien disabilitas ini adalah para pengguna jalan di kota Bulukumba. Terlihat masyarakat begitu antusias dan peduli terhadap kedua anak ini. Mila dan Karmila telah lumpuh selama 12 tahun lamanya.

BACA JUGA :   SEGERA SETELAH ANGGARAN TERSEDIA, BNPB Akan Lunasi Tunggakan Hotel Layanan Isolasi Pasien COVID-19

Mila dan Karmila tinggal di Desa Bontonyeleng. Pasien disabilitas, yang sudah yatim piatu ini, sebelumnya dirawat di RS Sultan Daeng Raja, Bulukumba. Keduanya telah dirujuk ke RSUP dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, pada 2 Januari 2024.

Open donasi dilakukan mulai pukul 16.00 sampai pukul 21.00 wita. Pengguna jalan sangat mendukung kegiatan open donasi tersebut. Keterlibatan pengguna jalan dan teman-teman semua membuktikan gerakan peduli kemanusiaan ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Panyelenggara berharap, semoga antusias dan suasana yang mendukung ini mampu menjadi gerakan selanjutnya dalam menebar sadar kemanusiaan dan sadar kepedulian kesehatan masyarakat.

BACA JUGA :   KEPALA BNK POHUWATO MENINDAK ASN YANG TERLIBAT NARKOBA

Rumah Buku dan SSB Batugarumbing, lanjut Zakir, merasa bahwa kegiatan ini harus dilakukan setiap ada kejadian sebagai wujud keprihatinan kita. Bukan malah kita diam dan acuh terhadap sosial di mana kita berada.

Para aktivis dari kedua lembaga itu mempertanyakan di mana eksistensi masyarakat dan pemerintah selama 12 tahun sehingga Mila dan Karmila tidak mendapatkan kepedulian dan perhatian sebagaimana mestinya. Red/RT

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!