PUTRAINDONEWS.COM
BANDUNG – JABAR | Dampak pandemi Corona Virus Desease (COVID-19) kini telah memporak-porandakan berbagai sendi kehidupan masyarakat. Hampir seluruh sektor tak terkecuali sektor pangan turut terdampak akibat merebaknya COVID-19.
Hal itu diungkapkan oleh Pakar Ekonomi Pertanian Cakti Indra Gunawan dalam diskusi Webinar bertajuk “Strategi Penanganan Kebutuhan Pangan di Era New Normal,†yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Prodi Magister Ekonomi Pertanian (MEP), Kamis (23/7/2020).
Menurut Cakti yang juga Dekan Sekolah Pascasarjana Unitri Malang itu, COVID-19 tidak hanya berdampak buruk terhadap sektor pertanian, melainkan menimbulkan krisis pangan yang hebat di depan mata.
“Sulit menafikan bahwa dampak COVID-19 ini tak hanya menurunkan kualitas produksi di sektor pertanian, tapi juga berimbas pada krisis ketersediaan pangan di masyarakat,†ujar Cakti.
Menyikapi hal itu, kata dia, Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah solutif yang cepat dan tepat agar bisa menyelamatkan situasi krisis saat ini.
“Untuk itu kami menyarankan agar (pemerintah) perlu mengambil langkah-langkah dan strategi yang realistis di tengah kondisi yang kian tak terkendali ini,†cetus Alumnus University of England, Australia itu.
Adapun, strategi yang ia usulkan di antaranya, meminta kepada masyarakat agar bergotong-royong membagikan informasi tentang siapa saja warga yang membutuhkan beras atau kebutuhan dasar (pangan) lainnya.
“Kemudian, rakyat yang punya kelebihan beras diharapkan dapat membantu yang lain,†tandas Cakti.
Cakti juga mengusulkan agar pemerintah menyusun strategi sustainability (keberlanjutan) dalam pengelolaan masalah pangan, tak hanya di musim pandemi.
“Selain itu, kami juga mendorong agar semangat pergerakan penanganan krisis pangan ini didasari oleh prinsip transparansi. Ini dimaksudkan supaya semua informasi dapat diakses dan terbuka bagi siapa saja,†pungkasnya. Red/H&R