Peduli Hak Anak, Save The Children Resmikan Rumah Belajar Sumba dan Sarana Air Bersih di Sumba Barat

Putraindonews.com – Sumba Barat | Nusa Tenggara Timur telah lama menghadapi tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan dan memastikan akses ke layanan dasar bagi anak-anak.

Save the Children Indonesia membangun “Rumah Belajar Sumba” dan sarana fasilitas air bersih untuk mendukung keberlangsungan hak-hak anak di Sumba.

Kegiatan peresmian Rumah Belajar Sumba dan Sarana Fasilitas Air Bersih ini berlangsung pada hari Rabu (6/9).

Upaya ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam pendidikan serta pemenuhan akses ke air bersih yang aman bagi anak-anak.

Data terbaru dari Data Verifikasi Pusdatin menunjukkan bahwa 79,4% guru PAUD di Kabupaten Sumba Barat memiliki pendidikan di bawah D4/S1. Mayoritas dari guru PAUD maupun guru SD di daerah Sumba Barat merupakan tenaga pendidik non PNS.

“Kondisi guru yang belum memenuhi standar nasional ini sangat berpengaruh terhadap output pengajaran seperti tingkat literasi dan numerasi bagi anak-anak di Sumba Barat. Anak-anak menghadapi tantangan dalam transisi pendidikan di tingkat dasar. Pengajaran di tingkat pendidikan dasar yang belum berhasil menstimulasi tumbuh kembang anak menyebabkan anak-anak tidak dapat mengembangkan potential maksimalnya,” ungkap Rosianto Hamid, Chief of Program Impact Creation – Save the Children Indonesia.

Tak hanya isu kualitas Pendidikan, anak-anak di Sumba juga menghadapi tantangan terkait akses air bersih. Anak-anak harus mengambil air sehingga menyita waktu bermain dan belajar mereka.

“Kegiatan menimba air dilakukan di pagi hari, melewati jalan licin dan terjal membuat mereka kelelahan sehingga tingkat fokus menerima pembelajaran di sekolah menurun,” tambahnya.

Sementara itu, Djajeng Baskoro dari Direktorat PAUD, Ditjen PAUD Dikdasmen, Kemendikbud Ristek mengatakan bahwa
Mendidik karakter anak butuh proses sehingga harus memulainya secara dini, untuk menunjang akan keberhasilan perlu pembekalan seperti pelatihan para pendidik secara berkesinambungan.

BACA JUGA :   Sukseskan Event G20, BPOLBF Pastikan Kesiapan Rantai Pasok 30 Subsektor Parekraf di Labuan Bajo

“Kita berharap melalui rumah Belajar Sumba ini dapat meningkatkan kompetensi pendidikan di Sumba Barat, dan mengingat pendidik tidak semua besiknya keguruan maka kehadiran rumah Belajar Sumba adalah solusi yang tepat,” pungkasnya kepada Awak Media.

Menjawab dua tantangan besar tersebut, Save the Children Indonesia membangun Rumah Belajar Sumba dan sarana fasilitas air bersih.

Rumah Belajar Sumba merupakan sebuah ruang belajar pertama di Sumba barat yang hadir dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan teknologi pembelajaran, serta pelatihan berbasis lokal, inklusif dengan metode sinkron dan asinkron untuk guru, tenaga pendidik, dan kepala sekolah.

Tak butuh waktu lama, kehadiran Rumah Belajar Sumba memberikan dampak signifikan bagi kemampuan tenaga pendidik di Sumba Barat.

“Awalnya saya tidak paham operasikan komputer. Saat awal belajar tangan saya gementar karna pertama pegang komputer, setelah di kasih belajar sekarang saya sudah paham pegang komputer, dengan Ilmu ini yang saya dapat menjadi modal dasar untuk proses belajar anak-anak,” ucap Paulina Rade Kaka salah seorang Guru PAUD Sayang Anak.

Tahun ini, sebanyak 30 guru PAUD/TK dan guru SD kelas 1 dan 2 sedang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas mengajar dan dapat mengakses secara mandiri kurikulum pengajaran tersebut pada komputer yang tersedia di Rumah Belajar Sumba.

Sementara itu, terkait dengan tantangan akses terhadap air bersih, Save the Children memastikan pemenuhan akses air bersih bagi anak-anak melalui program Air Untuk Sumba.

Program ini dilaksanakan di 4 Desa Kabupaten Sumba Barat yaitu Desa Kalembu Kuni, Desa Mamodu, Kelurahan Wee Dabo, dan desa Hupumada dan 1 Desa di Kabupaten Sumba Barat, Desa Matawai Kajawi .

Program Air Bersih untuk Sumba turut memberikan edukasi mengenai pentingnya kebersihan dan sanitasi bagi anak-anak. Dengan adanya akses air yang mudah dijangkau, anak-anak di Sumba dapat mengkonsumsi air bersih yang aman bagi kesehatannya dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

BACA JUGA :   Kemenperin Raih Juara Ketiga Unit Kearsipan Kementerian Terbaik Nasional

Pembangunan Rumah Belajar dan Air Sumba dapat terwujud berkat upaya kolaboratif bersama Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah, pemerintah desa, komunitas lokal, serta seluruh mitra yang bergabung bersama untuk mewujudkan inisiatif ini.

Atas berlangsungnya kegaiatan Peresmian Rumah Belajar Sumba, Wakil Bupati Sumba Barat John Lado Bora Kabba mengatakan bahwa Peresmian Rumah Belajar Sumba sangat bermanfaat bagi pemkab Sumba barat. Pemkab Sumba barat menyadari bahwa Rumah Belajar Sumba sudah memberikan dampak bagi perkembangan literasi dan numerasi.

“Kalau kemampuan keuangan kami kedepannya memadai kami akan lakukan sampai disekolah-sekolah pelosok untuk mengantisipasi melek huruf,” jelas Wabup.

Kekaguman Wabup Sumba Barat tak sampai disitu, Peresmian Sarana Fasilitas Air bersih menjadi hal yang tak kala mengharukan bagi Wakil Bupati Sunba Barat.

“Kami atas nama Pemkab Sumba Barat menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada Save The Children atas bantuan Air Bersih, kami sangat merasakan dampak yang luar biasa karena memasuki musim kemarau, krisis air bersih sudah pasti terjadi, dengan adanya bantuan Air Bersih tentu menjawab tantangan yang kami hadapi,” tutup Wabup.

Rumah Belajar Sumba dan Sarana Fasilitas Air Untuk Sumba merupakan bagian dari Program Sponsorship Save the Children di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah.

Program ini telah berjalan sejak tahun 2014 dan akan berlangsung hingga tahun 2024 yang bertujuan untuk memenuhi hak anak atas kesehatan dan kesejahteraan serta memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk bertahan hidup, belajar, dan dilindungi.

Program ini bertujuan untuk menjangkau 100.000 anak dan komunitas terkait anak dengan durasi program selama 10 tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan anak-anak di kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah. Red/Nov

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!