Pemerintah Cabut Kembali Kebijakan Penyetopan Penjualan Gas LPG 3 Kg

.com, – Presiden RI menginstruksikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mencabut kebijakan penyetopan penualan gas LPG 3 kilogram (kg) dan meminta kembali diaktifkan pengeceran per hari ini.

Hal itu disampaikan Wakil RI setelah berkomunikasi dengan Presiden pada Senin (3/1) malam terkait dengan perubahan pola distribusi gas subisidi 3 kg atau “gas melon”.

“Setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini, mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa,” kata Dasco kepada wartawan sebelum menghadiri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2).

BACA JUGA :   Kinerja Positif, Pertamina Raih Laba Bersih 56 Triliun di Tahun 2022

Setelah itu, lanjut dia, Kementerian ESDM diminta untuk memproses administrasi agar pengecer nantinya dijadikan sebagai sub-pangkalan agar harga LPG yang dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal.

“Jadi pengecer yang akan menjadi sub-pangkalan ini akan ditentukan juga harganya sehingga harga di masyarakat itu tidak mahal,” ujarnya.

Dia lantas berkata, “Tetapi sambil itu parsial dilakukan, para pengecer akan diminta Presiden tadi menginstruksikan kepada ESDM agar per hari ini pengecer itu bisa berjualan kembali, sambil kemudian secara parsial aturannya kemudian diselaraskan.”

BACA JUGA :   MINIM LABORATORIUM DAN SINERGITAS, Hasil Testing COVID-19 Antar Daerah Menjadi Timpang 

Dasco juga menegaskan bahwa kebijakan larangan pengecer menjual gas LPG 3 kg tersebut bukan dari Presiden Prabowo. Untuk itu, Presiden menginstruksikan agar penjualan gas kembali berjalan seperti semula, baik di agen ataupun pengecer.

“Sebenarnya ini bukan kebijakan dari Presiden untuk kemudian melarang kemarin itu, tapi melihat situasi dan kondisi, tadi Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa berjalan kembali,” tuturnya.

Dia pun menegaskan bahwa stok ketersedian gas LPG 3 kg tidak langka di pasaran.

“Stok tidak langka, stok ada. Stok terkonfirmasi tidak langka,” kata dia. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!