Putraindonews.com, Jakarta – Pengakuan jujur disampaikan 8 perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) terbesar di Indonesia termasuk Aqua terkait sumber air yang digunakan.
Dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VII DPR RI pada Senin (10/11/2025), sebanyak 8 perusahaan AMDK akhirnya mengungkapkan sumber air yang mereka gunakan.
Adapun kedelapan perusahaan AMDK tersebut yakni PT Panfila Indosari (RON 88), PT Amidis Tirta Mulia (Amidis), PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale), PT Muawanah Al Ma’soem (Al Masoem), PT Super Wahana Techno (Pristine), PT Tirta Investama (Aqua), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), dan PT Jaya Lestari Sejahtera (Le Yasmin).
Dari 8 merek AMDK tersebut, 4 merek mengaku mengambil air minum dari mata air pegunungan yakni RON 88 (mata air Pegungungan Mandalawangi, Kabupaten Bandung, Al Masoem (mata air pegunungan di Cileunyi, Kabupaten Bandung Barat), Pristine (mata air Gunung Pangrango, Kabupaten Bogor), dan Aqua (mata air beberapa gunung).
Dari perusahaan AMDK yang mengaku mengambil air minum dari mata air pegunungan, pertama ada PT Panfila Indosari, produsen air minum merek RON 88, di mana pihaknya mengaku mengambil dari sumber mata air Pegunungan Mandalawangi di Kabupaten Bandung, tepatnya di Kecamatan Cicalengka.
“Kami dari PT Panfila Indosari, produsen air minum kemasan dengan merek RON 88, lokasi pabrik kami di Kabupaten Bandung. Kami menggunakan mata air alami, dari Gunung Mandalawangi, tepatnya di Kecamatan Cicalengka. Jadi sumber yang kami gunakan adalah mata air pegunungan yang keluar langsung melalui celah batuan tanpa pengeboran,” kata perwakilan dari PT Panfila Indosari, saat memberikan paparan dalam raker bersama Komisi VII DPR RI, Senin (10/11).
Sementara, PT Muawanah Al Ma’some selaku produsen air minum Al Masoem, menyatakan bahwa air minumnya berasal dari mata air Pegunungan Manglayang, Kabupaten Bandung, di mana pabriknya berada 6 Km dari pegunungan ini.
“Kami ambil dari mata air Gunung Manglayang, jaraknya 6 km dari Cileunyi Kabupaten Bandung, keluar Tol Cileunyi, itu kelihatan gunungnya, nah posisi pabrik kita tak jauh dari sana,” ujar perwakilan dari PT Muawanah Al Ma’soem.
Berikutnya ada produsen air minum bermerek Pristine yakni PT Super Wahana Techno (Pristine), yang mengatakan sumber air minum berasal dari mata air Gunung Pangrango.
“Kami menggunakan mata air pegunungan di Kabupaten Bogor, tepatnya dari Gunung Pangrango, termasuk pemakaiannya juga dari Gunung Pangrango,” ujar Edwin, Direktur PT Super Wahana Techno.
Sementara itu, PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale) menggunakan sumber air tanah dalam di bawah 80 meter sampai 120 meter (akuifer dalam). Le Minerale mengambil air dari daerah resapan di dataran tinggi di atas 800 meter.
PT Amidis Tirta Mulia selaku produsen merk Amidis menggunakan sumber air bawah tanah. Manajemen menyebut tidak pernah mengklaim produknya menggunakan air pegunungan melainkan air destilasi.
Sedangkan PT Sariguna Prima Tirta produsen merk Cleo menggunakan air bawah tanah dalam, PT Jaya Lestari Sejahtera produsen merk Le Yasmin, menggunakan sumber air tanah sumur dalam di Sentul, Bogor
“Perusahaan kami di Bogor, tepatnya di Sentul Bogor. Untuk air baku, Kami menggunakan sumber air tanah sumur dalam, kebetulan kami mempunyai 4 izin SIPA yang rata-rata kedalaman 100-120 meter,” kata perwakilan PT Jaya Lestari Sejahtera (Le Yasmin). Red/HS