Penyerahan BNT ke Korban Longsor Sersan Kembali Dicek PMI

Putraindonews.com – Jakarta | Palang Merah Indonesia (PMI) kembali memerikasi bantuan nontunai (BNT) yang telah diberikan kepada korban longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Pengecekan dimulai pada Senin (25/12/23) dibantu oleh PMI Kabupaten Natuna dan relawan siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat).

KSR PMI Kota Bandung Rudi Santoso di Natuna, Selasa mengatakan, pengecekan atau Post Distribute Monitoring (PDM) dilakukan di hunian tetap (huntap) yang saat ini sudah ditempati oleh para korban.

Dia mengatakan, PDM dilakukan guna memastikan uang yang diberikan kepada korban benar-benar dibelanjakan perabotan rumah tangga sesuai dengan ketentuan dari PMI.

“Tujuannya dari kegiatan PDM adalah untuk melakukan memonitoring terhadap penggunaan bantuan apakah sudah sesuai dengan tujuannya untuk pembelian perlengkapan rumah tangga,” ucap dia.

BACA JUGA :   KOMISI FATWA MUI ; Vaksin COVID-19 Halal dan Suci

Menurut dia, PDM dilakukan secara bertahap dan saat ini sudah berjalan hampir 50 persen.

Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan, tim menyimpulkan bahwa para penerima bantuan BNT yang dikomandoi PMI Pusat yang bekerja sama dengan IFRC dan Australian Red Cross di Kecamatan Serasan berjalan dengan baik dan tepat peruntukannya.

Ia berharap bantuan yang diberikan bisa dimanfaatkan dengan baik dan kepada pemerintah setempat serta masyarakat dirinya mengucapkan terima kasih sebab telah mendukung kegiatan yang mereka lakukan sehingga pelaksanaan kegiatan penyaluran BNT dapat berjalan dengan baik.

BACA JUGA :   Pilot Meninggal Dikabarkan Positif COVID-19, Begini Penjelasan Lion Air

“Hasil yang diharapkan penerima manfaat membelanjakan sesuai dengan tujuan,” ujar dia.

Pada pemberitaan sebelumnya, PMI memberikan bantuan nontunai kepada 108 kepala keluarga yang terdampak longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Bantuan disalurkan di SMAN 1 Serasan, Kecamatan Serasan pada Jumat (22/12).

KSR PMI Kota Bandung Rudi Santoso mengatakan setiap KK diberikan bantuan uang tunai sebesar Rp2 juta, uang tersebut khusus untuk membeli alat rumah tangga guna mengisi hunian tetap bantuan pemerintah pusat.

“Nantinya PMI akan melakukan monitoring terhadap penggunaan dana yang diterima,” ucap dia. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!