PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Wabah Covid-19 yang tak kunjung usai, berdampak cukup signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Guna mendukung peran pemerintah dalam percepatan ekonomi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) menyelenggarakan dua pelatihan olahan hasil perikanan secara bersamaan, yakni Pelatihan Full Online Pembuatan Dendeng Ikan Rinuak dan Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan pada 18 Agustus 2021.
Dihadiri oleh 395 peserta dari berbagai kalangan usia dan pekerjaan, Pelatihan Full Online Pembuatan Dendeng Ikan Rinuak dinarasumberi oleh Penyuluh Perikanan Swadaya (PPS) Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan.
Sementara itu, Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan yang difasilitasi oleh BPPP Ambon, dihadiri oleh 30 pelaku utama kelautan dan perikanan dari Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara.
Kedua pelatihan ini merupakan bentuk pengembangan SDM dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam perikanan tangkap maupun perikanan budidaya, sehingga dapat menjadi alternatif pemanfaatan hasil perikanan yang bernilai ekonomi tinggi dan berdaya saing di pasar. Utamanya, pelatihan dilakukan guna membangkitkan industri rumahan sebagai alternatif kegiatan ekonomi masyarakat perikanan yang terhambat di masa pandemi.
“Dalam situasi seperti ini, banyak sekali kegiatan usaha, terutama usaha harian yang mengalami tantangan. Pembatasan kegiatan membuat pendapatan masyarakat pun ikut menurun, harapannya pelatihan bisa memberikan pengetahuan dan motivasi bagi masyarakat untuk membuka usaha mandiri di rumah,†ungkap Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro dalam kesempatan terpisah.
Kusdiantoro pun menyebut, olahan hasil perikanan berperan dalam memperpanjang masa simpan serta memberikan variasi hidangan ikan bagi konsumen sebagai upaya untuk menumbuhkan kebiasaan makan ikan. Lebih lanjut, upaya ini sejalan dengan program KKP dalam meningkatkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN).
Untuk itu, masyarakat dibekali dengan berbagai materi pembuatan olahan ikan yang sederhana dan tepat guna agar mudah diterapkan. Materi pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan di Kabupaten Kepulauan Sula dimulai dari penerapan sanitasi dan hygiene, jenis-jenis diversifikasi olahan hasil perikanan, kreasi pengemasan dan penyimpanan hasil perikanan, sampai dengan analisa usaha dari olahan hasil perikanan yang telah dibuat, agar masyarakat dapat menghitung keuntungan usaha secara mandiri.
Tak kalah menarik, pelatihan Pembuatan Dendeng Ikan Rinuak yang diadakan secara online ini turut mengajak masyarakat sekitar, untuk belajar langsung bersama narasumber di Kantor Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam.
Hal ini agar, masyarakat pelaku utama di Kabupaten Agam, khususnya yaitu pemilik karamba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, dapat mempelajari alternatif usaha lainnya apabila dilakukan penataan KJA ke depannya.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati dalam pembukaan pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan mengatakan bahwa Kabupaten Kepulauan Sula yang berada di ujung Maluku Utara mempunyai potensi perikanan tangkap yang tinggi.
Hal ini mendukung masyarakatnya untuk tidak hanya menjual ikan segar saja, tetapi juga diolah dengan menarik sehingga menjadi added value yang mempertahankan kualitasnya.
“Terutama karena ikan laut memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang lebih banyak dan lengkap dibandingkan dengan ikan air tawar, sehingga baik sekali untuk menerapkan diversifikasi olahan ikan sehingga masyarakat, utamanya anak-anak yang seringkali kurang tertarik memakan ikan utuh, dapat terpenuhi protein tinggi dari daging ikan melalui olahan ikan yang bervariasi,†tuturnya.
Lilly pun mengungkapkan, pelatihan pembuatan dendeng dari Ikan Rinuak merupakan usulan tema pelatihan yang muncul berdasarkan produk usaha yang sukses dibuat oleh salah satu penyuluh perikanan Kabupaten Agam.
“Dalam kunjungan KKP ke Kabupaten Agam sebelumnya, saya berkesempatan mampir ke tempat pengolahan Ibu Neti Sumarni untuk mencoba olahan Dendeng dari Ikan Rinuak yang khusus hidup di Danau Maninjau. Ternyata sampai saat ini pun setelah saya bawa pulang selang beberapa bulan, dendengnya masih renyah,†ucapnya.
“Usaha pengolahan yang sukses ini bisa disebarluaskan untuk masyarakat, utamanya bagi masyarakat Kabupaten Agam yang memang memiliki KJA di Danau Maninjau. Walaupun begitu, tentunya tidak menutup kemungkinan penyampaian ilmu bagi masyarakat lainnya, sehingga dapat secara mandiri dikreasikan menggunakan ikan jenis lain,†terang Lilly, mendorong motivasi peserta latih yang tersebar dari 28 Provinsi ini.
Harapannya, masyarakat kelautan dan perikanan yang saat ini berkecimpung dalam bidang usaha budidaya maupun perikanan tangkap, bisa mulai beradaptasi untuk menambah pendapatan melalui usaha olahan ikan, seperti Kepala Penyuluh Perikanan Swadaya di Kabupaten Agam, Neti Sumarni yang sukses memperluas usaha budidaya KJA miliknya ke usaha pengolahan produk perikanan.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Rosva Deswira menyebut, kondisi perairan Danau Maninjau di wilayahnya saat ini semakin tercemar karena ramainya aktivitas KJA.
Ia optimis, bahwa kegiatan pelatihan dapat membuka wawasan pelaku utama di daerahnya agar bisa menghasilkan dari ranah usaha olahan hasil perikanan, alih-alih hanya pada bidang budidaya ikan saja. “Hadirnya pelatihan membantu masyarakat kami untuk lebih peka dengan peluang usaha yang ada, sambil juga mengedepankan perikanan berkelanjutan, sehingga kualitas perairan Danau Maninjau dapat kunjung membaik,†ujar Rosva.
Turut mengapresiasi hadirnya pelatihan, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Sula, Sahlan menyampaikan, bahwa pelatihan turut mendukung program Dinas Perikanan dalam mendorong ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan Ibu Rumah Tangga.
Pasalnya, sebagian besar peserta latih didominasi oleh kaum hawa. “Harapannya, setelah kegiatan ini, masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga bisa membantu suami dalam menambah pendapatannya,â€
Sahlan pun berharap agar ke depan, pelatihan dapat diadakan lebih sering lagi di daerahnya, agar masyarakat lainnya mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan ilmu dan keterampilan sehingga membantu usaha yang dijalankannya. Red/Ben