Putraindonews.com – Jakarta | Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Ferry Irawan mengharapkan penghitungan angka inflasi bisa semakin akurat dengan acuan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang baru.
Pasalnya, acuan baru yang nantinya akan digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) pada penghitungan inflasi 2024 akan lebih menggambarkan kondisi setelah pandemi COVID-19 melanda, di mana semakin banyaknya perubahan konsumsi maupun gaya hidup masyarakat.
“Dengan begitu harapannya juga desain kebijakan yang pemerintah lakukan dengan menggunakan basis inflasi tersebut menjadi lebih akurat dan tepat sasaran,” kata Ferry dalam acara Sosialisasi hasil SBH 2022 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa (12/12/23).
Ferry menuturkan, evolusi acuan pengukuran inflasi memang diperlukan agar perkembangan yang ada bisa ditangkap oleh Indeks Harga Konsumen (IHK). Beberapa perkembangan dimaksud yakni antara lain mulai tingginya tekanan inflasi di daerah yang berbasis pedesaan, hingga pergeseran budaya konsumsi masyarakat ke e-commerce.
Untuk menyesuaikan perkembangan tekanan inflasi di daerah, acuan baru IHK yang didapat dari Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 menambahkan 60 kabupaten sampel baru IHK, sehingga totalnya menjadi 150 kabupaten/kota IHK.
Adapun sebelumnya tekanan inflasi memang cenderung terjadi di perkotaan, sehingga acuan dasar penghitungan IHK hanya terdiri atas 90 kabupaten/kota. Red/HS