PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | PT PLN (Persero) melalui program corporate sosial responsibilities (CSR), melakukan pembinaan terhadap kampung narkoba di Jakarta. Pembinaan itu salah satunya dilakukan di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Jakarta Pusat.
“Kami kerjasama dengan BNN untuk memberikan penyuluhan bahaya Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya). Sebelumnya, kami telah melakukan survei bersama kelurahan setempat, program apa yang diperlukan agar CSR ini tepat sasaran. Pak lurah bilang ya ini, masalah narkoba. Ini harus ditangani secara serius,” ujar Manajer Enggineering EBT PLN Pusenlis, Ferry Syauki, di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Jum’at (23/3).
Dalam kesempatan ini, pihaknya melakukan penyuluhan Bahaya Napza kepada ratusan warga Kota Bambu Selatan. Seperti anak-anak usia sekolah, LMK, dan masyarakat. Pihaknya menggelontorkan dana CSR hingga Rp 39 juta agar peredaran narkoba di Kota Bambu Selatan bisa diberantas.
Diketahui, Kampung Boncos yang berada di RW 03 Kelurahan Kota Bambu Selatan, Merupakan daerah rawan peredaran narkoba. Di kampung ini telah berkali-kali dilakukan penggrebekan narkoba. Bahkan, peredaran narkoba di wilayah ini melibatkan anak-anak remaja usia sekolah.
“Kebetulan unit kami, PLN Pusenlis ada di area Kota Bambu Selatan. Makanya kita sinergikan apa kebutuhan di sini. Dengan adanya penyuluhan bahaya Napza ini, diharapkan wilayah Jakarta bebas narkoba,” katanya.
Kasubdit Masyarakat Perkotaan BNN, Tri Setiyadi mengapresiasi langkah PLN yang peduli terhadap bahaya narkoba. Dia berharap, pemberian edukasi itu bisa mencerahkan warga yang tinggal di kampung Boncos, peduli terhadap generasi penerusnya.
“Dengan PLN peduli ini, mudah-mudahan bisa membangkitkan yang tadinya mindset mereka berkegiatan dengan jualan narkoba atau kegiatan ilegal menjadi kegiatan positif atau legal,” katanya.
Di Jakarta, ungkap Tri, ada lima kawasan yang menjadi konsentrasi pembinaan BNN agar terbebas dari Narkoba. Kelima wilayah dibina dengan pendekatan peningkatan life skill agar warga yang biasa mengedarkan narkoba beralih profesi.
“Lima kawasan ada di sini Kampung Boncos, Johar, Kampung Ambon Komplek Permata Jakbar, di Menteng Tenggulun Jakpus, dan Kampung Pertanian, Klender, Jaktim. Mereka dibina dengan kegiatan peningkatan keterampilan, seperti service elektronik, bengkel, Tata boga, keterampilan kain perca, kesenian musik dan lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Kota Bambu Selatan, Muhadi mengakui, Kampung Boncos sering dijadikan sarang dan tempat transaksi narkoba. Namun, katanya, peredaran narkoba itu dilakukan oleh warga pendatang yang mengontrak rumah di wilayahnya.
“Disana terbukti ada peredaran, pengguna, ada yang menjual. Tapi selama ini tidak semua warga kota Bambu Selatan yang terlibat narkoba, tapi pendatang dari luar. Lokasi transaksinya ada di RW 03 itu. Namun, dengan kerjakeras kepolisian, BNN, sudah berkurang jauh. Sekarang pengedar, pemakai, penjual narkoba, mungkin masih ada disini. Tapi, bukan warga setempat,” katanya.
Dengan adanya penyuluhan NAPZA oleh PLN, lanjut Muhadi, pihaknya berharap agar peredaran narkoba di tempatnya bisa diberantas. Menurutnya, pencegahan peredaran narkoba itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga tanggung jawab semua, salah satunya adalah peran CSR.
“Kebetulan, PLN ini ada di wilayah RW 02 Kelurahan Kota Bambu Selatan. PLN ini peduli terhadap lingkungan untuk memberdayakan masyarakat agar lebih sejahtera dan tidak lagi menjadi sasaran untuk peredaran narkoba di kelurahan ini,” tandasnya. (**)