Putraindonews.com, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan batal mengunjungi Malaysia dalam perjalanan pulang ke tanah air usai mengikuti rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir pada 17-19 Desember lalu.
Terkait hal ini, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan alasan Presiden RI Prabowo Subianto membatalkan atau menunda kunjungannya ke Malaysia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, yakni karena ada keperluan penting.
“Ada keperluan penting di Jakarta jadi harus kembali segera,” kata Mayor Teddy, sapaan akrabnya, dalam pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (23/12).
Teddy menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto dalam kondisi yang baik-baik saja. Namun, Presiden harus kembali segera ke Jakarta karena ada keperluan penting.
Saat ditanya lebih lanjut, Teddy mengatakan bahwa Presiden Prabowo langsung menggelar rapat setibanya dari Mesir usai memenuhi undangan kenegaraan dengan Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir pada 17-19 Desember lalu.
Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Senin, Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, sekitar pukul 10.45 WIB, dan langsung melakukan rapat terbatas bersama para menteri soal kesiapan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Tadi saja tiba langsung rapat dan cek perkembangan terkini dengan beberapa menteri. Ramai juga tadi videonya saat mendarat dan rapat,” kata Teddy.
Presiden Prabowo melakukan rapat terbatas dengan para pejabat yang menyambutnya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Dalam pertemuan yang digelar di ruang tunggu Naratetama Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden Prabowo membahas persiapan keamanan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) yang menjadi waktu puncak pergerakan massa dan aktivitas masyarakat. Red/HS