PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Presiden Joko Widodo menyampaikan keyakinannya bahwa bangsa Indonesia akan tetap berdiri kokoh sampai berwindu-windu lamanya, kalau semua anak bangsa, kalau semua anak bangsa apakah dia muslim, apakah dia Kristen, apakah dia Hindu, apakah dia Budha, apakah dia Khonghucu, bisa tetap bersatu.
“Bersatu menghadapi kebodohan, bersatu menghadapi kemiskinan, bersatu menghadapi keterbelakangan, bersatu untuk menjadikan negara yang kita cintai bersama ini menjadi negara maju, negara pemenang, negara yang berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa,†kata Presiden saat memberikan sambutan pada Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940, di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (07/04/2018) pagi.
Kepala Negara mengingatkan, mengingatkan, bahwa bangsa Indonesia dianugrahi oleh Tuhan hidup sebagai bangsa yang majemuk, bangsa yang beragam, bangsa yang berbeda-beda.
“Kita memiliki 714 suku yang mendiami lebih dari 17.000 pulau dengan agama yang berbeda-beda. Kita juga mempunyai bahasa daerah lebih dari 1.100 yang beragam, berbeda, serta ekspresi seni budaya yang beraneka warna,†ujar Kepala Negara.
Perbedaan latar belakang agama, latar belakang suku, latar belakang budaya, tegas Presiden, bukanlah penghalang bagi kita untuk bersatu dan bukanlah penghalang bagi kita untuk hidup rukun dalam keharmonisan.
“Perbedaan juga bukan penghalang untuk hidup saling menghormati, saling membantu, saling tolong-menolong, dan membangun solidaritas sosial yang kokoh,†ujar Kepala Negara.
Semua perbedaan itu, lanjut Kepala Negara, tidak harus diseragamkan, tidak juga harus ditiadakan. Semua perbedaan dan keragaman itu justru harus diikat oleh persaudaraan sejati, diikat oleh kebersamaan, diikat oleh kesadaran yang kuat bahwa kita adalah saudara sebangsa dan se-Tanah Air.
Saat menghadiri acara tersebut Presiden Jokowi juga didampingi oleh Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah AAGN Puspayoga, Kepala Staf Kepresidan Moeldoko, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (**)