PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTAÂ | Minggu 24 Februari 2019. Pengelasan di salah satu kapal ikan yang bersandar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, mengakibatkan puluhan kapal terbakar. Polisi mencatat total ada 34 kapal ikan yang terbakar dalam insiden tersebut, demikian dikatakan Andy Chandra kepada awak media minggu 24/02/19 di Jakarta.
Andy Chandra juga membuat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, dalam surat itu Andy mengungkapkan nasib para nelayan pasca terjadi musibah kebakaran tersebut. Berikut isi surat terbuka Andy Chandra :
KAPAL IKAN TERBAKAR DI MUARA BARU, BAPAK PRESIDEN TOLONGLAH……!
Surat Terbuka Untuk Pak Joko Widodo Presiden Republik Indonesia
Melalui surat terbuka ini, saya mau mengawali dengan cerita pendek tentang para nelayan yang kini nasibnya terkatung-katung hanya gara-gara tidak adanya kejelasan tentang perizinan yang diproses oleh para pemilik Kapal. Nasib nelayan ini kemudian berdampak kepada ketidak jelasan pula atas kehidupan rumah tangganya yang terpaksa juga harus menerima kenyataan atas tidak bekerjanya sang Kepala Rumah Tangganya.
Dengan sulitnya proses perizinan yang berdampak kepada berhentinya operasi tangkap ikan oleh Kapal tidak hanya sekedar menjadi persoalan para pengusaha yang mungkin Bapak Presiden menganggapnya adalah orang yang bertaraf ekonomi menengah ke atas, Tidak. Sekali lagi tidak, karena hal ini juga berdampak kepada para awak kapal dan para pengikutnya yang menjadi tulang punggung keluarga dengan berhari-hari di tengan laut, berhari-hari ngayun jejaring, berhari pula merasakan dinginnya angin sepoi tengah laut hanya demi menghidupi keluarganya yang setiap hari mendoakannya di rumah.
Namun nasib yang sudah kurang baik tersebut masih diperburuk dengan berhentinya mencari kasab dengan berhentinya melaut gara-gara proses perizinan tersebut.
Bapak Presiden Terhormat, Tolonglah…..!
Saya kadang terharu bahkan kadang tanpa terasa air mata menetes mana kala bertemu dengan para awak kapal di sekitar Muara Baru. Sebagai praktisi sebuah partai politik yakni Partai Pemersaru Bangsa, saya yang dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal merasa berkewajiban menyampaikan aspirasi ini kepada Bapak Presiden. Karena mereka sudah kehilangan cara untuk mengadu serta ke siapa lagi juga mereka mengadu Bapak Presiden.
Bapak Jokowi yang saya Hormati.
Terakhir ada tragedi yang mungkin semua orang khsusnya di sekitar Muara Baru tidak pernah mengira akan terjadi yang namanya kebakaran Kapal Ikan. Kejadian ini sungguh membuat para nelayan semakin terpukul, selain mereka sudah merasakan pahitnya hidup dengan pekerjaan yang agak keras di tengah laut lalu mereka terpaksa berhenti bekerja dan kemudian juga harus gigit jari dengan terbakarnya sejumlah Kapal Ikan tersebut. Siapa lagi yang harus bertanggung jawab atas kehidupan mereka kalau bukan kita termasuk kalau bukan Bapak sebagai Kepala pemerintahan. Ayo….tolonglah Bapak Presiden.
Bapak Presiden Tercinta……
Sehubungan dengan kebakaran 30 buah kapal ikan di Pelabuhan Muara Baru, mengingat ini bukan yang pertama kali terjadi karena tahun lalu juga terjadi kebakaran kapal ikan di Pelabuhan Benoa Bali yang menghangguskan 35 kapal ikan, juga di beberapa Pelabuhan lainnya di Indonesia.
Dengan proses perizinan yang begitu ketat sehingga dapat melahirkan terjadinya volume begitu besar itu dan menurut hukum akal manusia apabila perizinan atau SIUP tersebut tidak memakan waktu begitu lama maka volume kapal yang terbakar tentu tidak akan begitu banyak sebanyak volume tersebut. Tolonglah Bapak Presiden….!
Mohon maaf Bapak, tidak dalam rangka untuk mengajari, tetapi sebagai insan yang tidak lepas dari salah dan lupa maka saya mau mengingatkan bahwa dengan lambatnya perizinan bukan hanya pengusaha yang dirugikan melainkan pemasukan devisa negara yang berkurang. Ahirnya nelayan menderita, pengusaha ambruk, negara pun rugi Bapak Presiden.
Maka saya yang juga sebagai pemerhati perikanan dan Ketua dewan Pengawas Media Online Indonesia memohon Bapak Presiden untuk segera mengatasi perizinan kapal ikan tersebut yang sebelumnya telah Bapak lakukan dengan memberikan seribu izin atau SIUP kapal ikan yang tertunda selama ini. Harapan saya juga surat terbuka dapat membantu informasi yang sebenarnya terjadi di kawansan warga yang hidupnya dengan cara menangkap ikan.
Karena juga mencurigai, adanya kesengajaan tersumbatnya informasi kepada Bapak Presiden sehingga yang sampai hanya informasi yang dinilai hanya menguntungkan dengan tujuan kegembiraan semata. Tempo hari, dikabarkan Bapak Presiden merasa kaget dengan apa yang menimpa terhadap nelayan. Dengan rasa kaget tersebut, membuktikan bahwa Bapak Presiden memerlulan informasi yang utuh, informasi yang benar-benar terjadi terhadap para nelayan.
Maka dengan surat terbuka ini, dengan rasa ikhlas dan peduli di hati, semoga menjadi informasi yang dapat mengetuk hati Bapak dan semoga ditemukannya solusi buat mereka agar mereka dapat mengubah hidupnya untuk lebih layak bahkan kalau bisa berubah menjadi warga nelayan yang sejahtera.
Terimasih Bapak Presiden,
Dari Rakyatmu
Andy Chandra.
Diketahui, kebakaran yang terjadi pada hari sabtu 23/02 sekitar pukul 15.30 WIB dari salah satu kapal penangkap ikan, kemudian api terus menjalar ke kapal penangkap ikan lainnya yang berdekatan sehingga sebanyak total 16 unit kapal penangkap ikan ikut terbakar di Pelabuhan perikanan yang dikelola oleh KKP tutup Andy. (**)