Putraindonews.com – Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim menyelenggarakan Gebyar Diskon Pupuk tahun 2024 untuk pupuk ponska dan urea dengan potongan harga hingga 40 persen bagi petani di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzama pada pelaksanaan Gebyar Diskon Pupuk di Bone, mengemukakan bahwa giat ini menjadi yang pertama digelar di luar Pulau Jawa tahun 2024. Luasan area pertanian di Kabupaten Bone menempati urutan ke empat di Indonesia juga menjadi salah satu alasannya.
“Silakan kepada petani untuk memanfaatkan kegiatan ini. Apalagi kita menyiapkan kuota bagi 5.000 petani khusus di Bone,” ujar Qomaruzzama, Kamis (8/2l/24).
Pupuk Kaltim menyediakan 375 ton pupuk dengan harga spesial untuk petani di Bone, Sulawesi Selatan. Pada acara ini, Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim menyediakan pupuk nonsubsidi sebanyak 150 ton, terdiri dari pupuk Urea Non Subsidi sebanyak 100 ton, serta NPK Phonska Plus sebanyak 50 ton.
Sementara pada 10 Februari mendatang akan menyasar lima titik lainnya di Kabupaten Bone, dengan menyediakan pupuk Non Subsidi sebanyak 225 ton yang terdiri dari 150 ton Urea Non Subsidi dan 75 ton NPK Phonska Plus.
Pada giat ini, setiap petani bisa memperoleh pupuk jenis urea 50 kg dan jenis ponska 25 kg seharga Rp400 ribu. Sementara harga normalnya mencapai Rp661 ribu.
Agar bisa mengakses diskon tersebut, setiap petani harus telah mengantongi rekomendasi dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bone melalui penyuluh pertanian setiap wilayah. Pemerintah Kabupaten Bone mencatat total petani sekitar 9.800 orang petani yang tersebar di 27 kecamatan.
“Kita juga mendorong pertanian mandiri melalui Program Makmur Pupuk Kaltim, agar petani semakin maju yang dinilai pasti ikut meningkatkan perekonomian daerah,” tambah Qomar sapaan Qomaruzzama.
Program ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi petani untuk membeli pupuk non-subsidi dengan harga terjangkau, tetapi juga menegaskan komitmen Pupuk Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pupuk nasional.
Diharapkan, inisiatif ini akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, terutama di Bone, salah satu dari 10 daerah produsen beras tertinggi di Indonesia. Red/JN