Putraindonews.com – Denpasar | Sebanyak 200 ribu ton sampah plastik akhirnya berhasil digagalkan pemerintah Indonesia selama periode 2018-2022.
Ratusan ribu ton sampah itu diketahui nyaris bocor ke laut. Upaya menyelamatkan sampah plastic tersebut dilakukan dengan cara mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang (3R), sampah plastik.
“Sumber sampah di laut itu 80 persen dari darat,” kata Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut (PPKPL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dasrul Chaniago pada lokakarya regional ASEAN mencegah polusi sampah plastik di Sanur, Denpasar, Bali, Senin (22/5).
Menurut dia, ratusan ribu ton sampah plastik tersebut ditampung melalui bank sampah hingga laporan aksi perusahaan dalam mendaur ulang sampah plastik.
Meski negara anggota sudah aktif dalam mengatasi sampah plastik di laut, namun KLHK mengajak semua negara di ASEAN untuk mempercepat pengendalian sampah plastik di darat.
Pasalnya, lanjut dia, sampah plastik di laut telah menjadi masalah serius bagi lingkungan dan memberikan dampak negatif tak hanya lingkungan tetapi juga sosial dan ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan.
Melalui pertemuan yang diadakan atas kerja sama ASEAN dan Jerman (GIZ) itu, Indonesia berharap negara anggota dapat menyusun langkah dan intervensi regional guna memperkuat Rencana Aksi Regional (RAN) ASEAN pada 2021-2025 soal penanganan sampah plastik di laut.
Indonesia, kata dia, memiliki RAN Sampah Plastik Laut pada 2017-2025, salah satunya melalui upaya 3R langsung dari sumber timbulnya sampah dari darat. Red/MTB