Putraindonews.com, Tangerang – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) secara resmi meluncurkan agenda tahunan mereka, Apkasi Otonomi Expo (AOE) Tahun 2026, dengan membawa konsep dan inovasi baru yang lebih berfokus pada transaksi dan penguatan rantai pasok komoditas domestik.
Acara peluncuran bertajuk “Launching Apkasi Otonomi Expo 2026: Trade, Tourism, Investment & Procurement” ini diselenggarakan di Nusantara 3 ICE BSD, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (21/11/2025) siang. Peluncuran ini dihadiri oleh perwakilan kementerian, pemerintah kabupaten, perusahaan swasta, serta pengurus Apkasi.
Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran Apkasi dalam memfasilitasi peningkatan daya saing daerah, terutama di tengah kebijakan efisiensi fiskal dan pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) yang cukup signifikan.
Sarman Simanjorang mengingatkan kembali pesan Presiden Prabowo Subianto saat membuka AOE 2025, yang meminta para pemimpin daerah untuk tetap berpegang teguh pada Pasal 33 UUD 1945, yakni membangun ekonomi di daerah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Meskipun kondisi fiskal sebagaian besar daerah sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, namun tugas peningkatan daya saing daerah dengan meningkatkan kualitas produk unggulan daerah tidak boleh terhenti. Begitupun hadirnya investasi di daerah yang menguntungkan masyarakat lokal perlu diupayakan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” imbuh Sarman.
Ia berharap seluruh anggota Apkasi dapat memanfaatkan momentum AOE 2026 yang tidak hanya sekadar pameran, tetapi juga menjadi ajang forum bisnis yang dapat mempertemukan calon pembeli (buyer) dan investor.
Konsep Baru: Lebih Transaksional dan Antardaerah
Secara teknis, pelaksanaan Apkasi Otonomi Expo 2026 dipaparkan oleh Project Manager AOE 2026 Syaifuddin Chaidir. Ia mengatakan kegiatan yang mengusung tema menggelora “Jelajahi Ragam Komoditas Indonesia Tanpa Batas” akan dilaksanakan selama 3 hari, Kamis-Sabtu, 27-29 Agustus 2026 di Hall 3 dan 3A Indonesia Convention Exhibition atau ICE BSD Kabupaten Tangerang Banten.
Syaifuddin menjelaskan bahwa pemilihan tema “Jelajahi Ragam Komoditas Indonesia Tanpa Batas” didasari oleh keragaman komoditas yang ada di Indonesia, yang sebagian besar berada di wilayah kabupaten.
“Semua ragam komoditas itu akan ada dalam satu even yang bertajuk AOE 2026. Hanya di satu tempat, para buyer, trader, eksportir maupun pembeli retail dapat menjelajah ragam komoditas dari seluruh kabupaten yang ada di Indonesia seperti kopi, kakao, kelapa, hasil laut, hasil hutan, produk unggulan UKM, craft, kain khas, makanan dan lain sebagainya,” tutur Syaifuddin yang juga Kepala Divisi Program dan Kerja Sama Apkasi ini.
Ia menambahkan, ajang AOE dapat dikatakan sebagai miniatur komoditas Indonesia yang unik. Selain menjadi pusat perdagangan, AOE juga dijadikan ajang silaturahmi masyarakat umum di sekitar Jabodetabek untuk melihat perkembangan pembangunan di kabupaten masing-masing sambil menikmati makanan khas daerah asal mereka.
Lebih lanjut, Syaifuddin mengatakan AOE 2026 mengusung Konsep Baru & Inovasi, khususnya dalam dua hal. Ia berujar, “Pertama konsep AOE 2026 akan lebih transaksional, di mana kami akan bekerjasama dengan Indonesian Trade Promotion Center atau ITPC untuk menarik buyer dan investor mancanegara, dan kedua kami akan menyelenggarakan Forum Perdagangan AntarDaerah sebagai side event baru untuk menjalin kerjasama supply and demand antar daerah guna meminimalisir impor.”
Melalui Forum Perdagangan AntarDaerah, sambung Syaifuddin, akan menjadi nilai tambah dan memiliki nilai strategis bagi seluruh peserta Apkasi Otonomi Expo 2026 khususnya peserta dari pemerintah daerah. “Secara strategis kegiatan ini bertujuan memperkuat rantai pasok komoditas dan meminimalkan ketergantungan pada impor dengan saling melengkapi kebutuhan komoditas antar-daerah,” ujarnya.
Dukungan Penuh dari Kemendagri
Dukungan penuh terhadap pelaksanaan AOE 2026 disampaikan oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Fasilitasi Kepala Daerah dan DPRD (FKDH dan DPRD), Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Yasoaro Zai. Ia mengatakan, Kemendagri berharap AOE 2026 dapat memperluas jangkauan promosi produk unggulan, meningkatkan efisiensi rantai pasok, dan memperkuat peran Apkasi sebagai fasilitator utama.
“Kementerian Dalam Negeri aktif mendukung dan terlibat dalam pelaksanaan Apkasi Otonomi Expo, melalui surat dukungan dari Menteri Dalam Negeri maupun partisipasi kehadiran langsung pada Apkasi Otonomi Expo. AOE 2026 diharapkan bisa menciptakan dampak jangka panjang berupa peningkatan investasi daerah, kemitraan berkelanjutan, serta kontribusi terhadap pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional.”
Testimoni Peserta: Ajang Promosi dan Belajar
Keikutsertaan di AOE sebelumnya memberikan dampak positif bagi peserta dari pemerintah daerah maupun swasta. Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Dede Rukaya, menyampaikan rasa bangganya atas partisipasi dan pengakuan yang diterima Kabupaten Sukabumi.
“Keikutsertaan kami dalam Apkasi Expo bukan saja sebagai ajang promosi, tetapi menjadi sarana belajar, sarana untuk bertukar informasi, berrukar pengalaman dengan rekan-rekan pemerintah kabupaten dan kota lainnya. Kami yakin pameran yang akan dilaksanakan tahun depan, akan mempertegas peran strategis Pemkab Sukabumi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperkuat ekosistem dan daya saing kami di tingkat nasional,” katanya bersemangat.
Sementara itu, dari pihak swasta, Managing Director Formcase Industries, Joe Kurniawan, menekankan manfaat ajang ini untuk ekspansi pasar domestik. “Tujuan kami ikut AOE selain memasarkan produk-produk kita, kami juga ingin supaya produk-produk buatan Indonesia, bisa menjadi tuan rumah di dalam negeri sendiri, yang mana selama ini mungkin kita tahu banyak sekali produk-produk dari luar negeri yang menbanjiri pasar kita.”
Peluncuran AOE 2026 menandai kesiapan Apkasi untuk menyelenggarakan pameran yang diharapkan tidak hanya menjadi etalase produk daerah, tetapi juga katalisator transaksi nyata dan penguatan ekonomi domestik. AOE 2026 merupakan agenda tahunan, dan tahun 2026 akan menjadi kali ke-21 dalam gelaran pameran komoditas dan peluang investasi daerah terbesar di Indonesia. Red/TK