Putraindonews.com, Jakarta – Perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang, Toshiba telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran hingga 4.000 karyawan di Jepang.
Keputusan PHK dilakukan lantaran perusahaan asal Negeri Sakura itu ingin mempercepat restrukturisasi di bawah kepemilikan baru.
Diketahui pada Desember, Toshiba diambil alih sekitar US$ 13 miliar (Rp 208 triliun) oleh konsorsium yang dipimpin perusahaan private equity Jeapan Industrial Partners (JIP).
Restrukturisasi tersebut mencapai 6% dari tenaga kerja domestik Toshiba. Perusahaan juga mengatakan akan memindahkan fungsi kantor dari pusat Tokyo ke Kawasaki.
Raksasa elektronik itu juga menargetkan margin laba operasi 10% dalam tiga tahun, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (21/5).
Di Jepang, yang dikenal dengan budaya bisnis konservatifnya, perusahaan private equity makin dipandang sebagai pilihan bagi perusahaan yang membuang aset non-inti atau kekurangan kandidat suksesi.
Upaya konsorsium untuk merekayasa perputaran di Toshiba dipandang sebagai ujian bagi perusahaan private equity di Jepang, yang dulu dilihat sebagai hagetaka, atau burung nasar, karena reputasi mereka yang baik.
Gelombang perusahaan Jepang yang melakukan PHK dalam beberapa bulan terakhir makin tinggi, termasuk pembuat mesin fotokopi Konica Minolta, perusahaan kosmetik Shiseido dan perusahaan elektronik Omron. Red/HS