Putraindonews.com – Jakarta | Ribuan pelajar dari puluhan SMA negeri di Jakarta diberikan kesempatan untuk menonton pertandingan Piala Dunia FIBA 2023 untuk memberikan pengalaman melihat pertandingan bola basket kelas dunia sekaligus merasakan kemegahan Indonesia Arena.
Berdasarkan data dari Pantia Pelaksana Lokal (LOC) Piala Dunia FIBA 2023 Indonesia yang dikutip di Jakarta, Rabu, terdapat 80 SMA negeri di Jakarta dari lima wilayah kotamadya yang diundang menonton pertandingan pada tanggal 28, 29, 30, dan 31 Agustus 2023.
Masing-masing sekolah akan mendapatkan satu kali tiket pertandingan dengan jadwal yang berbeda-beda. Tiket pertandingan ini hanya diberikan untuk pertandingan pertama, yakni pada pukul 16.45 WIB.
Setiap harinya ada 20 sekolah yang diundang menonton laga di piala dunia basket. Tiap sekolah diberikan 100 tiket untuk para siswanya, sehingga per harinya ada sekitar 2.000 pelajar dari SMA negeri Jakarta yang berkesempatan menonton pertandingan Piala Dunia FIBA 2023.
Para pelajar bertolak menuju Indonesia Arena dari sekolah masing-masing dengan menggunakan bus sekolah. Setibanya di Indonesia Arena, mereka akan diminta untuk berbaris dengan rapi sembari menunggu giliran untuk masuk menyaksikan pertandingan pertama. Seluruh sekolah diminta untuk hadir 30 menit sebelum pertandingan pertama dimulai.
Seorang pelajar dari SMAN 23 Satria (17) mengatakan bahwa dirinya senang diberikan kesempatan untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia Basket. Satria yang memang ingin menonton kompetisi ini mengaku selalu kehabisan saat membeli tiket secara daring.
“Senang, terkejut karena sekolah dapat undangan untuk Piala Dunia. Akhirnya bisa masuk dan menonton Piala Dunia. Meskipun tidak bisa menonton tim favorit saya, Spanyol, karena selalu kehabisan tiket, tetapi setidaknya saya akhirnya bisa masuk juga,” katanya.
Pelajar lain dari SMAN 65 Jakarta Valen (18) juga mengaku senang kembali menonton pertandingan Piala Dunia FIBA. Dia sebelumnya sempat menonton pertandingan Latvia melawan Lebanon dengan membeli tiket secara mandiri. Red/HS