Putraindonews.com, Tulungagung – Komisioner KPU Jawa Timur, Eka Wisnu Wardana, membuka Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Tahap Kedua dalam Rangka Persiapan dan Pasca Pemilihan Tahun 2024, Senin (2/12/2024), di Hotel Crown Victoria Tulungagung. Acara ini diinisiasi oleh Romy Soekarno, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Acara diawali dengan penyampaian dari Muh. Luthfi Burhani, Ketua KPU Tulungagung, yang mengulas sejarah dan peran Tulungagung dari masa pra sejarah hingga masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. “Tulungagung memiliki peran penting dalam proses peradaban Nusantara,” kata Lutfhi Burhani yang saat itu didampingi Komisioner Andik Budiarto, Dewa Adithya Parmantho, Susanah dan Sekretaris KPU Tulungagung Much. Khoirul Anam, tampak juga Rektor Universitas Tulungagung.
Luthfi menjelaskan, Tulungagung, kota kecil di pesisir selatan Pulau Jawa, memiliki pengaruh besar pada peradaban Nusantara.
“Kami mengucapkan terima kasih karena Tulungagung mempunyai wakil DPR RI yang berasal dari tokoh yang dulu pernah berproses di Tulungagung. Semoga Mas Romy Soekarno diberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat Kabupaten Tulungagung untuk berdikari dan mandiri secara ekonomi, secara kebudayaan yang berbudi luhur, dan secara politik masyarakat mempunyai kedaulatan politik sepenuhnya dalam mengawal nilai-nilai luhur dari para leluhur,” tambahnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur Eka Wisnu pada kesempatan itu menyatakan, diharapkan peserta Gen Z ini, dapat memahami, mengambil manfaat dari kegiatan ini dan mentransformasi pada kolega dan rekan sejawatnya, teman satu kampus dan lingkungan kostnya. Pentingnya pemilu, pilkada untuk menentukan nasib bangsa ini ke depannya, karena suara adik-adik akan diperhitungkan.
Mengawali sambutan, Romy Soekarno mengucapkan rasa syukur. “Alhamdulillah dengan ini bisa terlaksana Sosialisasi Pemilih Tahap Kedua dan Pasca Pemilihan 2024. Mudah-mudahan demokrasi kita semakin baik,” katanya.
Pada kesempatan itu, Anggota Komisi II DPR RI Romy Soekarno mengatakan, “Saya selaku anggota DPR RI Komisi II, mengucapkan selamat pada KPU RI, KPU Provinsi dan KPU kota/Kabupaten seluruh Indonesia yang telah sukses menyelenggarakan pilkada serentak Pilgub dan Pilbup, Walikota dengan lancar dan sukses, Alhamdulillah. Saya juga mengucapkan terima kasih pada Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/kota seluruh Indonesia atas pelaksanaan dan tugas pengawasan pada setiap tahapan pilkada kemarin, dan kepada seluruh rakyat Indonesia, selamat atas partisipasinya pada tanggal 27 November 2024. Mari kita jaga demokrasi kita semoga makin berkualitas di masa mendatang.”
Romy Soekarno menambahkan, dirinya memiliki garis merah yang terang di Tulungagung, Blitar, dan Kediri. “Kalau Bung Karno penyambung lidah rakyat, sedangkan Saya penyambung lidah rakyat dapil 6 Jawa Timur,” kata Mas Romy disambut tepuk tangan seluruh peserta.
Khusus Gen Z, Mas Romy berpesan untuk generasi muda Indonesia, khususnya di Dapil VI Jawa Timur, pemuda-pemudi harus memahami Nation Character Building, yang merupakan pembangunan karakter bangsa atau pembangunan identitas nasional. Mas Romy menambahkan, “
Romy Soekarno juga menyampaikan lima pesan Bung Karno untuk pemuda:
1. Keyakinan pada kekuatan pemuda untuk membawa perubahan besar, “jangan takut bermimpi dan bercita-cita besar.”
2. Pentingnya persatuan, semangat kolektif, dan gotong royong.
3. Berani melawan ketidakadilan.
4. Jadilah generasi yang berpendidikan.
5. Semangat yang tidak kunjung padam.
“Bung Karno berkata, ‘Gantunglah cita-citamu setinggi langit, karena jika jatuh akan berada di antara bintang-bintang.’ Artinya Bung Karno sudah memberikan motivasi pada generasi muda untuk mempunyai ambisi besar dan tidak takut menghadapi kegagalan atau ancaman,” jelasnya.
Intinya, dengan menyampaikan lima pesan Bung Karno ini, Romy berharap adik-adik menjadi generasi muda yang tangguh, berdedikasi, dan mempunyai mental character building sebagai pemilih-pemilih yang mempunyai norma dan etika yang tidak terpengaruh oleh ancaman dan iming-iming.
Masuk pada penyampaian materi, Komisioner KPU Tulungagung Andik Budiarto menjelaskan secara gamblang apa itu demokrasi, tahapan pemilu, penyelenggara pilkada Gubernur dan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati, Pilkada Walikota dan Wakil Walikota.
Dilanjutkan materi berikutnya yang disampaikan akademisi dari Universitas Tulungagung DR. Khoirul Anam, yang lebih menekankan pada sisi norma, etika dan hukum pilkada.
Diantaranya, Doktor Khoirul Anam menegaskan perlunya kehati-hatian dari Gen Z dalam menyikapi proses dan permasalahan Pilkada, utamanya tentang penggunaan media sosial. Karena jika tidak hati-hati bisa dikenakan pasal pidana UU ITE Tahun 2016, Pasal 45, ayat (3) tentang Pencemaran Nama Baik dengan ancaman penjara maksimal 1 tahun 4 bulan atau denda paling banyak Rp4,5 juta.
Pada sesi tanya jawab, peserta dari Gen Z sangat antusias bertanya baik pada Mas Romy Soekarno, Komisioner KPU Andik, dan Doktor Khoirul Anam selaku pembicara. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan yang menunjukkan minat dan kepedulian mereka terhadap masa depan demokrasi Indonesia. Red/HS