Putraindonews.com, Blitar – Sebuah lembaga baru perkumpulan Kepala Desa dikukuhkan di Kabupaten Blitar, Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI), hadir akan semakin memperkuat pada basis peningkatan semua sektor baik pertanian, perikanan, perekonomian serta hubungan intergral bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Blitar, dengan bersinerginya para Kepala Desa dalam satu Wadah PKDI Cabang Kabupaten Blitar juga akan semakin kokoh sekotor ketahanan pangan, hal ini yang dikemulakan Drs. Izul Marom Sekda Kabupaten saat mewakili Bupati Blitar menghadiri pengukuhan ketua DPC PKDI Kabupaten Blitar di Pendopo Sasana Adhi Praja Kankab Kanigoro Rabu (07/05/25)
Pengukuhan Ketua DPC PKDI Kabupaten Blitar yang beranggotakan sekitat 170 Kepala Desa kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) masa bakti 2025–2029 dijabat oleh Rudi Puryono SH kepala desa Karanggondang Kecamatan Udanawu dengan ditandai penyerahan Pataka kebesaran PKDI oleh Ketua DPD PKDI Jawa Timur
Rudi Puryono, Kepala Desa Karanggondang usai pengukuhan sebagai ketua DPC PKDI Kabupaten Blitar menyampaikan dalam satu dekade lima tahun ke depan Rudi menekankan bahwa kehadiran PKDI bukan sekadar simbol kebersamaan, tetapi merupakan komitmen kolektif dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat desa membangun sinergitas yang lebih profesional dalam mengimplementasikan kebijakan dari pusat sampai ke tingkat paling bawah.
“PKDI sebagai organisasi yang mewadahi para Kepala Desa kehadiranya di Kabupaten Blitar hadir bukan untuk memukul, tapi merangkul. PKDI adalah rumah bersama untuk membangun sinergi dan memperkuat potensi ekonomi desa demi kemajuan Kabupaten Blitar,”ujar Rudi tegas.
Ia pun mengajak seluruh kepala desa yang belum tergabung untuk bergabung dan bersatu demi cita-cita bersama membangun daerah. Menurutnya, kekuatan organisasi terletak pada loyalitas dan solidaritas anggotanya.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPD PKDI Jawa Timur, Syaifullah Mahdi, yang turut memberikan pesan penting bagi para kepala desa di Kabupaten Blitar. Ia menyoroti perlunya hubungan harmonis antara pemerintah desa dan pemerintah di tingkat yang lebih tinggi.
“Pembangunan tidak bisa berjalan sendiri. Kepala desa harus menjadi mitra strategis pemerintah, mendukung program dari daerah hingga pusat. Sinergi adalah kunci,” tegas Syaifullah.
Keberadaan PKDI di Blitar, lanjutnya, diharapkan menjadi pendorong lahirnya inovasi pembangunan berbasis desa yang lebih inklusif dan efisien.
Dari pantauan di lokasi, hampir seluruh kepala desa dari 22 kecamatan di Blitar hadir dan tergabung dalam PKDI. Hanya Kecamatan Wonodadi yang dilaporkan tidak mengirimkan perwakilan. Hal ini memperkuat posisi PKDI sebagai organisasi kepala desa dengan basis keanggotaan terluas di Blitar.
Wakil Ketua DPC PKDI Blitar, Tugas Nanggolo Yudo Dili Prasetiono—yang akrab disapa Bagas—menegaskan pentingnya peran kepala desa dalam menyukseskan program pemerintah. Ia menyoroti urgensi soliditas organisasi dan loyalitas dalam mengawal agenda strategis nasional maupun daerah.
“PKDI ini bukan hanya forum silaturahmi, tapi ruang strategis untuk diskusi, berbagi solusi, dan memperkuat tata kelola pemerintahan desa. Kita harus satu komando, bersama sampai akhir,” tandas Bagas.
Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan dana desa secara tepat guna dan efisien, agar pembangunan desa benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Izul Mahrom, menyampaikan apresiasi atas peran PKDI. Ia juga menekankan bahwa tantangan ke depan membutuhkan kesiapan lebih, terutama menyoal amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025.
“PKDI harus bersiap menyambut pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Ini strategi nasional untuk menggerakkan ekonomi desa. SDM desa harus siap, kompeten, dan adaptif,”pesan Izul.
Pengukuhan ini menjadi tonggak penting bagi PKDI Kabupaten Blitar. Dengan kepemimpinan baru dan semangat kolektif yang tinggi, organisasi ini ditargetkan mampu menjadi motor penggerak transformasi desa dan memperkuat posisi kepala desa sebagai garda depan. Redaksi : Rif