PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | PVMBG merekomendasikan untuk memperhatikan lokasi pembangunan, khususnya di wilayah-wilayah yang rumahnya rusak berat. Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada rapat koordinasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi Lombok pada Rabu pagi (1/8) di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami PVMBG Dr. Sri Hidayati menyampaikan bahwa potensi bahaya yang mungkin terjadi selain gempa bumi, yaitu gerakan tanah. Pihaknya telah melakukan pemetaan di beberapa wilayah. Sri menambahkan bahwa titik yang terjadi kerusakan tanah karena proses deformasi atau gerakan tanah sebaiknya tidak digunakan pembangunan kembali rumah rusak berat.
Dusun Melempo yang berlokasi di Desa Obel-Obel teridentifikasi memiliki 11 retakan tanah. “Setiap retakan yang ditelusuri dimana rumah terbangun rusak semua,â€tambah Sri Hidayati pada Rabu (1/8).
Data rumah rusak per hari ini (1/8) mencapai 5.448 unit. Jumlah rumah rusak berat dan ringan masih dalam proses verifikasi. Pemerintah akan memberikan bantuan stimulan untuk rumah rusak berat per unit sejumlah Rp 50 juta, sedangkan rusak ringan Rp 10 juta. Setelah proses verifikasi, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara diharapkan untuk segera membuat surat keputusan mengenai penerima bantuan pembangunan rumah berdasarkan nama dan alamat.
Wakil Komandan Posko menyampaikan untuk penambahan data dukung untuk penerima bantuan rumah dengan menyertakan dokumen kartu tanda penduduk dan rekening bank yang telah ditunjuk.
Masyarakat penerima bantuan sesuai dengan SK akan dibuatkan nomor rekening bank kemudian dana bantuan akan dikirimkan oleh Pemerintah ke rekening tersebut. Penggunaan uang juga diatur sesuai dengan kemajuan pembangunan perbaikan rumah. Dalam ini akan diberikan pendampingan sehingga pembangunan rumah dapat berlangsung dengan baik.
Sementara itu, bantuan kemanusiaan disepakati dalam rapat koordinasi Posko berlokasi di aula Desa Sugihan, Sambelia, Lombok Timur. Aula yang digunakan sebagai gudang logistik ini digunakan untuk pemberian bantuan logistik bagi warga terdampak di Lombok Utara dan Lombok Timur. Pendataan hingga kini (1/8) pengungsi berjumlah 10.062 jiwa yang tersebar sebagian besar di wilayah Lombok Timur.
Bantuan terus disalurkan. Korban gempa masih memerlukan bantuan. Kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih, permakanan siap saji, selimut, terpal, MCK, trauma healing, dan kebutuhan dasar lainnya pungkas Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB. (**)