***
Putraindonews.com – Jakarta | Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan angkat bicara terkait kasus salah blokir rekening penjual burung oleh Bank Central Asia (BCA) dan KPK.
Ia mengatakan, kejadian itu terjadi karena kurangnya verifikasi data nasabah, sehingga pemblokiran salah sasaran.
Menurutnya, sebelum melakukan permintaan pemblokiran rekening, penyidik mencari dan melakukan verifikasi data.
“Memang gini, awal ketika proses penyidikan atau bahkan penyelidikan itu KPK bisa mencari data terkait dengan perbankan atau penyimpan kekayaan di jasa keuangan,” ujar Novel seperti dikutip Tempo, Jumat (27/1).
Novel lebih anjut menurutkan, seharusnya tidak hanya keyword itu saja yang digunakan. Tetapi, bisa dilengkapi dengan nama ibu kandung untuk memperkecil kemungkinan terjadi kesalahan.
“Nah, setelah dapat nama-nama itu, data-data akunnya, baru dilakukan pemblokiran,” ujar Wakil Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Pencegahan Korupsi Polri itu.
Novel melanjutkan, proses pemblokiran itu tindakan sementara, jadi begitu diblokir mestinya penyidik KPK langsung memanggil pihak yang diblokir untuk diperiksa. “Biar salahnya nggak terlalu lama dan habis itu penyidik bisa melakukan tindakan pembukaan blokir kalau ada kesalahan. Jadi, dampaknya nggak terlalu lama,” ujarnya. Red/HS
***