Putraindonews.com – Samarinda | Perkebunan rakyat dan perusahaan perkebunan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyediakan 433 embung jelang kemarau 2023 yang diprediksi lebih kering ketimbang tahun-tahun sebelumnya, akibat fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
“Rincian dari sebanyak 433 embung tersebut adalah embung yang berada di lokasi perusahaan perkebunan sebanyak 374 unit, kemudian yang berada di lokasi perkebunan rakyat sebanyak 59 unit,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ahmad Muzakkir di Samarinda, Minggu (11/6).
Pihaknya juga menyebut bahwa embung tersebut memiliki dua fungsi, pertama adalah untuk suplai kebutuhan penyiraman tanaman perkebunan, karena selama musim kemarau tidak terdapat penyiraman secara alami dari hujan.
Fungsi kedua adalah sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran lahan maupun kebun (karlabun), karena di musim kemarau yang diprakirakan mulai pertengahan Juni ini, tentu berdampak pada banyak daun, ranting, dan lainnya yang kering sehingga mudah terbakar.
“Jadi, keberadaan embung-embung itu selain untuk kebutuhan menyiram tanaman perkebunan, sekaligus untuk persiapan jika terjadi karlabun. Kita tidak ingin terjadi karlabun, tapi jika memang karlabun terjadi, kami sudah siap dengan alat, fasilitas, dan lainnya,” kata Asmirilda.
Hal ini dilakukan karena Disbun Kaltim berkomitmen mewujudkan, meningkatkan, dan mempertahankan perkebunan berkelanjutan, demi mencapai kesejahteraan masyarakat baik melalui perkebunan rakyat maupun perusahaan perkebunan.
Ia melanjutkan, untuk 374 embung yang tersebar di perusahaan perkebunan, berada di empat kabupaten, yakni Kabupaten Berau terdapat 179 embung, Paser 17, Kutai Kartanegara 61, dan Kabupaten Kutai Timur sebanyak 117 embung.
“Sebanyak 59 embung yang berada di perkebunan rakyat, tersebar pada enam kabupaten/kota, yakni di Kutai Kartanegara 29 unit, Paser 8 unit, Kutai Barat 7 unit, Kota Samarinda 10 unit, Kota Balikpapan 4 unit, dan di Kabupaten Berau hanya ada 1 unit embung,” kata Asmirilda. Red/HS